‘This is My War’
Beberapa jam sebelum melaporkan Firman ke Bareskrim, SBY sempat memberikan pidato terbuka di kantor DPP Demokrat, mengenai persoalan yang dihadapinya.
SBY kala itu mengklaim, dirinya tengah menghadapi fitnah bertubi-tubi.
Ia mengatakan, fitnah itu dimulai dari pernyataan kontroversial mantan Ketua KPK Antasari Azhar jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Baca Juga: PSMS Dipecundangi, Djajang Angkat Topi buat Persija
Kala itu, Antasari menyebut SBY terlibat kasus pembunuhan yang menyeret dirinya ke dalam terungku.
SBY lantas menyebut fitnah termutakhir yang dialamatkan kepada dirinya adalah, ia terlibat dalam kasus korupsi proyek KTP elektronik.
Karena itulah, ia memutuskan untuk melaporkan Firman ke polisi atas tuduhan fitnah serta pencemaran nama baik.
"This is my war. Biarkan saya menempuh jalan saya sendiri. Saya minta doa dari para kader Demokrat untuk jihad saya," tutur SBY.
SBY menuturkan, tuduhan keterlibatan proyek KTP elektronik yang dialamatkan kepadanya bertujuan untuk merusak citra dirinya dan Partai Demokrat.
Baca Juga: Amien Rais: Pembela LGBT dan PKI Sudah Berani Keluar dari Sarang
Mantan Presiden keenam RI itu meminta para kader untuk tidak mengantarnya ke Bareskrim. Sebab, ia menyebut ingin melakoni “perang” untuk membela keadilan itu sendirian.
"Tapi biar saya sendiri yang datang ke Bareskrim, dan saya hanya ingin didampingi ibu Ani istri tercinta. Dia yang mendampingi saya selama suka dan duka, dan beberapa pendampingan yang akan sekaligus menjadi lawyer," tuturnya.
"Saya dengar kader ingin antar saya ke kepolisian, tidak perlu. Biar saya yang selesaikan. This is my war, ini perang saya, perang untuk keadilan. Yang penting bantu dengan doa," tandasnya.