Suara.com - Sebanyak tiga orang korban pembacokan di Gereja Santa Ludwina Bedog, Kabupaten Sleman, sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.
Hal tersebut dibenarkan oleh Staf Humas RS Panti Rapih Sugeng saat ditemui jurnalis Harian Jogja—jaringan Suara.com, di kantornya, Minggu (11/2/2018).
Ia menyatakan, ada tiga korban yang dirujuk ke rumah sakit yang bersebelahan dengan Universitas Gadjah Mada itu.
“Salah satunya pastur, yang kebetulan memimpin misa. Duanya lagi merupakan umat yang kebetulan tinggal di sekitar gereja,” ucap Sugeng.
Baca Juga: Polisi Masih Olah TKP Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen
Ia mengungkapkan, Pastor Karl Edmund Prier SJ mengalami luka di bagian kepala akibat terkena sabetan pedang Suliyono, pelaku.
Namun, Sugeng mengatakan belum bisa memberikan informasi lebih lanjut, karena saat ini sedang menjalani perawatan.
Setelah pemeriksaan selesai, baru bisa diketahui kondisi pastor, apakah mengkhawatirkan atau tidak.
Sementara Koster Pasturan Martinus Permadi, korban lainnya, terkena luka di punggung bisa dikatakan tidak mengkhawatirkan.
Sugeng mengungkapkan, yang bersangkutan tidak mengalami luka serius karena ayunan pedang yang mengenai korban tidak kuat.
Baca Juga: Selain Membacok, Penyerang Juga Rusak Patung di Gereja St Lidwina
“Yang luka di punggung saat dibuka bajunya enggak apa-apa. Karena ayunannya tidak keras. Tapi itu yang tahu persis. Itu sekalian yang datang sama romonya,” imbuhnya.
Selain Romo Prier dan Koster Permadi, korban lainnya adalah seorang jemaat bernama Budijono. Ia terkena bacokan di bagian kepala.
Satu korban lagi adalah anggota polisi bernama Aiptu Munir, yang ditugaskan Polsek Gamping untuk meringkus pelaku.
Aiptu Munir terkena sabetan pedang di tangan saat meminta Suliyono menyerah.
Pelaku sendiri sudah dibawa ke Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada.