Habib Rizieq Akan Istikharah Sebelum Putuskan Pulang ke Indonesia

Sabtu, 10 Februari 2018 | 18:27 WIB
Habib Rizieq Akan Istikharah Sebelum Putuskan Pulang ke Indonesia
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta kepada para pendukungnya untuk memberi kesempatan istikharah di Mekah sebelum memutuskan pulang ke Tanah Air.

Sedianya Habieb Rizieq akan dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada  21 Februari 2018 berdasarkan kesepakatan Mukernas Persaudaraan Alumni 212.

"Habib Rizieq sudah jawab kepada saya mohon diberi kesempatan istikharah karena sedang di Mekah. Jadi lebih afdal di depan Kakbah, itu mekanismenya. Karena itu jawabannya saya tidak bisa pinginnya ayo pulang, mohon hormati," ujar Ketua Tim Pengacara Habib Rizieq Shihab, Eggi dalam jumpa pers di perkantoran Jalan Tanah Abang III, Jakarta, Sabtu (10/2/2018).

 Eggi dan pendukung Habib Rizieq menginginkan ulama 52 tahun itu pulang ke Indonesia pada  21 Februari 2018. Namun ia tak bisa memaksakan keinginan Habib Rizieq yang memilih istikharah sebelum memutuskan pulang ke Indonesia.

"Maunya kami, Habib pulang, kami tidak bisa memaksakan, kami harus menghormati privasi pendapat dan keyakinan sendiri. Karena ini menyangkut satu peristiwa besar yang tentu terjadi. Misalnya pendukung setia Habib, itu pasti membela habis habisan, bahkan banyak yang sudah katakan kepada saya siap mati syahid," kata Eggi.

Tak hanya itu, Eggi yang menjabat sebagai Ketua Panitia Penyambutan Kepulangan Habib Rizieq menyadari ada pihak-pihak yang tidak menginginkan kepulangan Habib Rizieq.

"Sisi lain, komunitas lain ada yang anti kepada Habib tentu tidak menghendaki kehadirannya, kalau pun ada harus segera ditangkap dan maka bisa dibayangkn konflik horizontal terjadi," ucap Eggi.

Maka dari itu, Eggi berharap tak ada konflik dan perpecahan di Indonesia jika Habib Rizieq pulang ke Indonesia. Ia pun meminta pemerintah melalui aparat kepolisian untuk tidak menahan Habib Rizieq jika tiba Indonesia.

"Kalau nanti hasil istikharah Habib pulang tanggal 21 Februari, maka sudi kiranya pihak pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi, jajarannya, Kapolri, Polhukam dan semuanya hormatilah kehadirannya sebagai anak bangsa," ucap Eggi.

''Habib yang mengorbankan dirinya karena dicaci maki dan dibilang penakut, lebih baik Habib mengatakan tak ingin mengorbankan adanya terjadi pertumpahan darah yang menimbulkan luka lebih besar," sambungnya.

Sebelumnya, Juru bicara FPI Slamet Ma'arif memastikan Habib Rizieq Shihab pulang pada 21 Februari 2018. Habib Rizieq akan dijemput pendukung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Slamet menambahkan kepastian ini sesuai dengan rekomendasi Musyawarah Nasional Persaudaraan Alumni 212.

"Jadi tuh kemarin kami di hasil munas PA 212 itu salah satu rekomendasi hasil musyawarah ulama dan tokoh 212 mengharapkan Habib Rizieq untuk pulang ke Indonesia pada tanggal 21 Februari," kata Slamet kepada Suara.com, Selasa (30/1/2018).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI