Politisi Demokrat Cecar Pengacara Setnov Soal Mirwan Amir

Sabtu, 10 Februari 2018 | 11:12 WIB
Politisi Demokrat Cecar Pengacara Setnov Soal Mirwan Amir
Diskusi bertajuk 'Catatan Hitam e-KTP' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2/2018). (Suara.com/Nikolaus Tolen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi mencecar Kuasa Hukum Setya Novanto, Firman Wijaya. Dia mempertanyakan soal pernyataan mantan politisi Demokrat Mirwan Amir.

"Adakah pernyataan saudara Mirwan yang menyebut adanya intervensi dari partai pemenang pemilu tersebut? Hal ini harus dijawab, agar clear. Ada atau tidak," kata Didi dalam diskusi bertajuk Catatan Hitam e-KTP di Warung Daun, Cikini, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2/2018).

Firman yang mendengar pertanyaan itu, melalui sambungan telepon menyebut akan membuktikan hal tersebut. "Nanti saya buktikan," kata Firman yang telah dilaporkan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim.

Mendengar jawaban itu, Didi merasa tidak puas. Dia yakin Mirwan tak mengatakan hal tersebut dalam persidangan.

"Saya pastikan apa yang disampaikan saudara Mirwan berbeda dengan apa yang bung Firman sampaikan di ruang pengadilan," jelas Didi, yang juga kuasa hukum SBY.

Dia menuturkan, pihaknya akan melawan hal ini dengan cara yang baik. Karena apa yang disampaikan itu tidak benar.

"Kami melawan dengan cara martabat, fitnah tidak kita lawan dengan fitnah," tandas Didi.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi melaporkan Firman Wijaya ke Bareskrim Polri. SBY melaporkan kuasa hukum Setya Novanto atau Setnov bersama sang istri, Ani Yudhoyono.

"Saya sebagai warga negara yang menaati hukum, tetapi juga ingin mencari keadilan, secara resmi melaporkan Saudara Firman Wijaya," ujar SBY usai melapor di Bareskrim Polri, Selasa (6/2/2018).

Menurut SBY, Firman sudah mencemarkan nama baiknya dengan coba menelisik dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi e-KTP.

"Saudara Firman saya nilai telah melakukan fitnah dan mencemarkan nama baik saya berkaitan dengan permasalahan e-KTP. Selebihnya saya serahkan kepada Tuhan Mahakuasa, Allah SWT," kata Presiden keenam RI itu.

Sebelumnya, Firman Wijaya sempat menelisik adanya tanggung jawab pemerintahan terhadap proyek pengadaan e-KTP yang akan dijalankan pada 2011. Firman sempat bertanya kepada saksi Mirwan Amir yang merupakan mantan politikus Demokrat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI