Suara.com - Tiga bocah Rohingya Myanmar tenggelam, setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik pada Kamis (8/2/2018).
Menurut pemberitaan surat kabar Dhaka Tribune yang dikutip Anadolu Agency, Jumat (9/2), ketiga bocah itu berupaya melarikan diri dari Myanmar.
Sementara polisi dan saksi mata mengatakan, kapal pengangkut 54 warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh itu tenggelam di Teluk Benggala pada Kamis siang.
Baca Juga: Prancis Segera Deklarasi Akui Kedaulatan Negara Palestina
Media lokal mengatakan, kapal itu dihantam "arus yang kuat" yang kemudian mengakibat kapal itu tenggelam.
Korban yang tewas berusia antara empat bulan hingga tujuh tahun.
Rohingya, yang disebut PBB sebagai orang paling teraniaya di dunia, menghadapi ketakutan meningkat atas serangan yang membunuh puluhan orang pada kekerasan komunal pada 2012.
Sejak Agustus lalu, lebih dari 656.000 warga Rohingya menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh menyusul adanya operasi keamanan yang membunuh, menjarah rumah dan membakar desa mereka.
Setidaknya 9.000 Rohingya tewas di Rakhine antara 25 Agustus dan 24 September, menurut lembaga Dokter Lintas Batas (MSF).
Baca Juga: Penjelasan Jessica Iskandar Unfollow Instagram Karenina Sunny
Dalam sebuah laporan tertanggal 12 Desember, MSF mengatakan 71,7 persen Rohingya atau sekitar 6.700 orang tewas akibat kekerasan. Itu termasuk 730 anak-anak di bawah usia 5 tahun.