YPG, terutama Unit Perlindungan Perempuan Kurdi, dikenal sebagai kelompok bersenjata wanita paling militan dan ditakuti ISIS di Suriah dan Irak. YPG memunyai peran sentral dalam mengusir ISIS dari banyak wilayah di dua negara tersebut.
Direktur Centre for the Response to Radicalisation and Terorism, Nikita Malik, mengatakan pengerahan kaum perempuan itu menunjukkan ISIS semakin putus asa.
"Ini adalah bentuk keputusasaan. Sebab, propaganda-propaganda ISIS sebelumnya mengidealisasikan perempuan-perempuan mereka sebagai ibu rumah tangga dan pelayan seks, bukan serdadu," tuturnya.
Baca Juga: Sukses Kencan Saat Valentine, Jangan Lakukan 5 Hal Ini
Untuk diketahui, sampai akhir Desember 2017, tentara koalisasi internasional menaksir jumlah kekuatan ISIS sudah tak lebih dari 1.000 orang.
Setelah kehilangan kota-kota basisnya yang pernah mereka banggakan sebagai "kekhalifahan", ISIS memecah sisa-sisa kekuatannya menjadi grup-grup kecil yang beroperasi secara sporadis di aliran Sungai Efrat dan pedesaan Suriah serta Irak.