Suara.com - Seorang perempuan asal Rusia dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Bangli, Bali, karena perilakunya yang tidak normal.
Perempuan ini tadinya hampir jadi sasaran kemarahan warga Banjar Pande, Blahbatuh, Gianyar, lantaran merusak perangkat gambelan dan peralatan adat.
Dini hari itu, warga bernama Ni Gusti Putu Witari hendak berangkat ke pasar. Tiba-tiba dia mendengarkan suara barang pecah dari arah Balai Banjar Pande.
Dia penasaran, lalu mendekati lokasi. Ternyata, ada orang di lantai dua gedung yang sedang melemparkan barang ke jalan.
Putu Witari kemudian kembali ke rumah untuk memberitahu suaminya.
Tak lama kemudian, suami dan beberapa warga mendatangi tempat terjadinya kekacauan. Pada waktu itu, peralatan seperti gong yang tadinya berada di lantai dua, sekarang sudah di jalan.
Warga segera bertindak. Mereka mengamankan perempuan berambut pendek itu. Dia dibawa ke kantor polisi setempat.
Polisi kesulitan mengetahui identitas perempuan itu karena bicaranya mencla-mencle.
Polisi kemudian menyerahkan perempuan itu ke Dinas Sosial, selanjutnya ditindaklanjuti dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Satpol PP.
Kasatpol PP Kabupaten Gianyar, Cokorda Agusnawa, mengatakan pada waktu diajak bicara, perempuan itu mengaku asal Rusia. Tapi, dia tidak mau menyebutkan namanya.
"Dia sepertinya depresi. Ucapannya tidak nyambung ketika kami ajak bicara," kata Cokorda.
"Saat ditangkap dia menyebut nama Dewa. Katanya dia ini merupakan penganut Sampradaya (aliran kepercayaan). Tidak hanya itu saja waktu diamankan dia juga marah-marah dan mulutnya bau bir dan arak.”
Kepala Seksi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Diskes Gianyar, Dewa Oka Harimbawa, belum memastikan kondisi psikologi perempuan tadi.
“Dugaan sementara bule ini adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ),”ujarnya.
Belakangan, perempuan itu diketahui sudah tinggal di Gianyar sekitar empat tahun. [Luh Wayanti]