Suara.com - Pengadilan tindak pidana korupsi kembali menggelar sidang lanjutan kasus e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto pada Kamis (8/2/2018). Dalam sidang dengan agenda pemeriksaan saksi ini, jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi menghadirkan beberapa orang saksi, salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ganjar yang sudah tiba di gedung pengadilan tipikor mengatakan akan menjawab semua pertanyaan, baik dari majelis hakim, jaksa, maupun kuasa hukum Novanto.
"Nggak tahu (mau sampaikan apa nanti), jadi gini kalau nanti ditanya, saya jawab, kan ini bukan yang pertama. Jadi beberapa waktu lalu juga kita sudah memberikan (kesaksian), kalau yang baru sih nggak ada," katanya di gedung pengadilan tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, saat bersaksi untuk terdakwa Irman dan Sugiharto mengatakan pernah bertemu dengan Novanto di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar Bali. Saat itu dalam percakapan sepintas, Novanto meminta Ganjar untuk tidak terlalu galak dalam pembahasan proyek e-KTP.
Baca Juga: Nasdem Resmi Dukung Ganjar Pranowo Kembali Jadi Gubernur Jateng
Apa yang disampaikan Ganjar dibantah oleh Novanto saat bersaksi untuk tersangka Irman dan Sugiharto. Novanto mengatakan tidak pernah menyampaikan hal tersebut kepada Ganjar.
Ganjar tidak terlalu peduli dengan namanya yang masuk dalam surat dakwaan Setya Novanto maupun terdakwa lainnya dan menyatakan menerima uang dari proyek e-KTP. Menurut Politikus PDI Perjuangan tersebut, terkait hal itu sudah pernah dijelaskannya saat bersaksi untuk terdakwa Irman dan Sugiharto.
"Kalau itu sudah saya jawab, saya jawab waktu itu dan kita buktikan nggak ada. Orang yang katanya ngasih bilang nggak ngasih Ganjar, nggak ngasih ke siapa. Buktinya nggak akurat, selesai, karena bersih itu kenapa takut?," kata Ganjar.
Novanto didakwa menerima uang sebesar 7,3 juta dolar AS dan juga menerima hadiah berupa jam tangan bernilai miliaran rupiah. Novanto adalah tersangka keenam dalam kasus e-KTP yang merugikan negara hingga Rp2,3 triliun dari total proyek Rp5,9 triliun.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Hanya Didukung 4 Partai di Pilkada Jawa Tengah