Pencarian Korban Longsor Puncak Dihentikan

Ardi Mandiri Suara.Com
Rabu, 07 Februari 2018 | 23:29 WIB
Pencarian Korban Longsor Puncak Dihentikan
Bencana tanah longsor di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. [Dok BNPB]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyatakan pencarian diduga korban longsor di kawasan Riung Gunung, Puncak telah dihentikan, Rabu.

Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Sumardi menyebutkan banyak pertimbangan setelah tiga hari melakukan pencarian dan evakuasi baik secara manual hingga menggunakan alat berat dan mengerahkan anjing pelacak.

"Kita sudah melakukan penyisiran, saksi mata yang melaporkan pun menyatakan tidak ada, sehingga operasi pencarian ini kami nyatakan ditutup," kata Sumardi kepada Antara.

Penghentian operasi ini dinyatakan mulai pukul 18.00 WIB setelah sebelumnya pukul 06.00 WIB tim SAR gabungan TNI dan Polri, BPBD, Brimob, PMI masih melakukan penyisiran dan pencarian terhadap korban yang diduga terseret longsor.

Bahkan pencarian hari ini kembali menurunkan anjing pelacak bencana K9 dari satuan Brimob Polda. Sebanyak tiga ekor anjing pelacak bergerak mengendus lokasi-lokasi yang kemungkinan ada korban.

Tim SAR memfokuskan pencarian di titik-titik yang diendus oleh anjing pelacak dengan menggunakan alat berat untuk mengikis titik tersebut dan juga secara manual.

"Dari pencarian itu tidak ditemukan tanda-tanda adanya korban," kata Sumardi.

Setelah upaya tersebut dilakukan, BPBD melakukan rembuk dengan melibatkan pihak-pihak terkait, yakni dari Korem 061/Suryakancana, Polres Bogor, Brimob Polda, BNPB dan tim SAR lainnya. Rembuk ini diperkuat pula dengan pernyataan saksi mata yang menyatakan tidak ada korban.

"Saksi mata menyatakan situasi saat itu sedang panik dan trauma melihat longsor. Sehingga berhalusinasi (mendengar teriakan minta tolong)," katanya.

Meski operasi pencarian telah ditutup, lanjut Sumardi, pihaknya masih tetap memberlakukan operasi tanggap darurat bencana hingga 18 Februari mendatang. Hal ini sesuai dengan standar operasi tanggap darurat bencana berlangsung selama 14 hari teritung hari pertama kejadian bencana.

"Status siaga tanggap darurat bencana masih kita berlakukan untuk seluruh wilayah Bogor. Artinya sampai 18 Februari itu, status masih tanggap darurat bencana," katanya.

Sumardi menambahkan tim SAR tetap disiagakan selama status tanggap darurat bencana. Apabila terjadi bencana, tim siap turun langsung ke lapangan.

Semenatra itu situasi di Puncak saat ini sudah kondusif dan berangsur normal. Petugas telah melakukan pembersihan material longsor di lokasi Riung Gunung dengan menyiram material tanah yang masih menempel di jalan supaya bersih.

"Upaya pembersihan jalan sudah dilakukan, agar jalur aman digunakan oleh pengendara motor yang diizinkan melintas di kawasan Puncak," kata Sumardi.

Sementara itu Kepala Satlantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama mengatakan setelah operasi ditutup, pihaknya kini dapat fokus pada pengamanan arus lalu lintas jalur Puncak selama kebijakan penutupan berlangsung.

"Kita fokus pengamanan jalur, mengingat kondisi Puncak masih rawan longsor. Kita pastikan pengendara tetap aman melintas, dan pengamanan selama 10 hari penutupan Puncak," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI