Suara.com - Korban akibat bencana gempa bumi di Kota Hualien, Cina Taipei (Taiwan), Selasa (6/2) malam terus bertambah.
Sampai Rabu (7/2/2018), seperti dilansir New York Times, sedikitnya 4 orang tewas, dan 145 lainnya dinyatakan hilang.
Sementara Pusat Bantuan Bencana Hualien melaporkan, korban yang terluka akibat gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter tersebut berjumlah 225 orang.
Sedangkan Badan Pemadaman Kebakaran Nasional Cina Taipei mengatakan, 149 korban telah dievakuasi dari bawah reruntuhan gedung.
Baca Juga: Cangkul Tanah, Paiman Malah Dapat Batu Bata Kuno Majapahit
"Kekinian, 40.000 orang di Hualien hidup tanpa pasokan air, dan 645 warga hidup tanpa listrik," demikian pernyataan pers lembaga tersebut.
Tak hanya korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan sejumlah gedung, terutama apartemen di pusat kota.
Bahkan, gedung apartemen Yun Tsui kekinian dalam kondisi miring nyaris roboh karena terlepas dari fondasi.
"Semua barang-barang jatuh. Ranjangku juga kini berposisi vertikal. Aku tadinya tidur terlentang, dan saat gempa, aku mendadak berdiri karena terjungkal," tutur ChenCih Wei, warga berusia 80 tahun penghuni apartemen tersebut.
Ia mengatakan, meloloskan diri dari maut saat gempa mengguncang melalui balon apartemennya. Ia nekat melompat ke bawah dari balkon tersebut.
Baca Juga: PBB Minta Indonesia Tidak Diskriminasi Kaum LGBT dalam KUHP Baru
"Tapi loncat dari balkon pun sebenarnya susah, karena gedungnya sudah sangat miring. Kami sulit berdiri, lantainya juga licin. Karenanya, kami harus merangkak demi menyelamatkan diri," tuturnya.