Cianjur Siaga Darurat Bencana Longsor

Ardi Mandiri Suara.Com
Selasa, 06 Februari 2018 | 23:31 WIB
Cianjur Siaga Darurat Bencana Longsor
Sejumlah petugas gabungan melakukan pencarian korban longsor di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, menyatakan wilayahnya sedang siaga darurat untuk bencana longsor, pergerakan tanah, dan banjir.

"Terlebih beberapa hari terakhir kondisi cuaca di Cianjur hujan turun dengan intensita tinggi, sehingga berdampak besar terjadi bencana alam," kata Sekretaris BPBD Cianjur Sugeng Supriyadi di Cianjur Selasa.

Dia menjelaskan hujan deras sejak dua hari lal, mengakibatkan longsor di dua titik di wilayah Cianjur, tepatnya jalur utama Puncak Pass dan tiga kampung di Desa Ciloto. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

"Untuk saat ini, kami baru menerima dua laporan bencana alam di wilayah utara, sedangkan di wilayah selatan belum ada laporan terjadinya bencana," katanya.

Tingginya curah hujan yang berdampak terjadinya bencana, membuat pihaknya menetapkan status siaga bencana longsor di seluruh wilayah Cianjur terutama di kawasan zona merah bencana.

Titik rawan bencana di wilayah utara seperti di Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, Pacet dan sebagian di wilayah Cugenang. Sedangkan untuk wilayah selatan meliputi Kecamatan Pagelaran dan Tanggeung karena beberapa waktu lalu terjadi beberapa kali bencana longsor.

"Wilayah tersebut mendapat pengawasan penuh dari tim BPBD dan relawan kebencanaan karena di beberapa wilayah itu, kerap terjadi pergerakan tanah sampai longsor," katanya.

Pihaknya mengimbau warga melalui pihak kecamatan dan desa untuk waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda-tanda akan terjadi bencana karena hingga saat ini, pihaknya belum ada rencana untuk merelokasi waraga di titik rawan bencana.

"Saat ini warga yang terancam belum bisa dilakukan relokasi kecuali kondisinya sangat membahayakan. Namun imbauan terus kami lakukan ketika ada tanda-tanda segera mencari tempat aman," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI