Suara.com - Banjir yang merendam rumah-rumah warga RT I dan RT2, RW 7 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, mulai surut, Selasa (6/2/2018).
Namun, seusai banjir surut, daerah yang berada dekat kolong Jalan Layang Kalibata tersebut masih belum bisa ditempati.
Sebabnya, rumah-rumah mereka kekinian kotor oleh lumpur yang menumpuk akibat terbawa air luapan Sungai Ciliwung.
Alhasil, mayoritas warga memilih tetap menempati posko pengungsian yang dibangun tepat di bawah Flyover Kalibata.
Baca Juga: Penuh Konten Pornografi Anak, Alasan Apple Hapus Telegram
Tapi, tumpukan lumpur yang juga memadati jalan-jalan di daerah itu menjadi kesenangan tersendiri bagi anak-anak.
Tanpa memedulikan kesehatan, anak-anak bermain di kubangan lumpur tersebut. Mereka bermain berkejar-kejaran di tengah lumpur.
Pantauan Suara.com, tak terlihat mobil pemadam kebakaran maupun alat penyedot lumpur untuk membantu warga membersihkan rumah.
Polisi Bantu Pembersihan
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, sudah menerjunkan 150 personel untuk menjaga permukiman warga yang terkena banjir di Jalan Bina Warga, Kelurahan Rawajati.
Baca Juga: Cedera Parah, Persija Bakal Coret Ivan Carlos
"Kami tempatkan ada 150 personel. Ini ada tiga kantong banjir di wilayah Jakarta Selatan, Pasar Minggu, Tebet dan Pancoran. Kami selalu koordinasi dengan pemda kami juga berkordinasi dengan camat setempat juga lurah dan warga," kata Mardiaz.