Suara.com - Warga Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan di Jalan Bina Warga mengeluhkan penanganan pascabanjir oleh pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa (6/2/2018).
Meski banjir sudah surut di wilayah Rawajati, tumpukan lumpur setinggi lutut orang dewasa masih menggenangi pemukiman warga tersebut.
Salah satu persoalan warga, lantaran kurang sigap Pihak Pemprov DKI yang belum mendatangkan alat penyedot lumpur maupun mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan rumah warga.
"Ini kalau zaman gubernur yang lalu, malamnya itu petugas langsung mendata kebutuhan warga dan besok paginya semuanya sudah didatangakan, itu pas yang pimpin Pak Ahok cepat bantu warga atasi banjir dibanding sekarang," Rosid Abdul, warga RT 2, RW 7, Jalan Bina Warga, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2018).
Baca Juga: Banjir Surut, Anies Baswedan: Kami Gelar Operasi Karbol
Rosid menambahkan sampai kini alat bantu untuk membersihkan lumpur didalam rumah dari pihak Pemprov DKI juga belum sama sekali datang. Warga membersihkan rumah hanya dengan alat yang seadannya seperti cangkul dan ember.
"Belum ada, damkar datang mas. Kan semprotin lumpur pake air dari mobil pemadam jadi cepat bersihinnya, sekarang nggak ada nggakntau kenapa. Kami bersihin sendiri pakai ada saja," ujar Rosid.
Hal sama diungkapkan Aspas (56), warga RT 1, RW 7, mengatakan perbantuan untuk makanan warga juga jarang diberikan.
"Ini kami dapat makan nasi bungkus, jarang - jarang mas. Untuk makan pagi aja baru dikasih siang. Itu warga juga ada yang nggak kebagian nggak rata semua," kata Aspas.
Menurut Aspas cukup berbeda penanganan banjir ketika masa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Lantaran semua kebutuhan warga ketika itu sangat diperhatikan seperti makanan maupun kebutuhan lainnya.
Baca Juga: 11.450 Orang Jadi Korban Banjir Jakarta, 6.532 Jiwa Mengungsi
"Sekarang jauh banget, nggak kaya dulu bantuan apa saja ada kaya pakaian, makanan nggak kurang kami di sini ngungsi," ujar Aspas.