Suara.com - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Komisioner Tinggi HAM PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (6/2/2018). Pertemuan itu berlangsung tertutup.
Jokowi ditemani sejumlah Menteri dalam pertemuan itu. Di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir.
Wamenlu A.M. Fachir mengatakan kunjungan Komisioner Tinggi HAM PBB ini atas undangan dari Indonesia. Pertemuan tersebut membahas kerjasama regional dan peran Indonesia dalam memajukan Hak Asasi Manusia.
"Menurut dia (Komisioner Tinggi HAM PBB) kerjasama regional adalah penting melihat track record Indonesia selama ini terkait upaya serius dan keterbukaan Indonesia dalam memajukan HAM," kata Fachir.
Baca Juga: MPR Apresiasi Jokowi Temui Pengungsi Rohingya di Asia Selatan
Dalam pertemuan itu, Zeid Ra'ad Al Hussein membicarakan mengenai warga Rohingya yang mengungsi di Bangladesh. Komisioner Tinggi HAM PBB berpandangan, jika masalah pengungsi Bangladesh tak ditangani dengan baik oleh negara-negara di regional seperti Indonesia maka akan terjadi krisis yang lebih besar.
"Persoalan ini menurut dia harus semua pihak terlibat. Dan karena itu dia melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki komunikasi dengan Myanmar, dia punya harapan besar Indonesia bisa berperan," ujar dia.
Oleh karena itu, Jokowi pun menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia dalam membangun perdamaian dunia dan memajukan HAM.
"Dan untuk komitmen Indonesia, Bapak Presiden berkali-kali menekankan bahwa komitmen untuk memajukan HAM, karena itu adalah amanah konstitusi. Selain memang berbagai macam tantangan diakui itu selalu ada," kata dia.
Baca Juga: Jokowi akan Kunjungi Pengungsi Rohingya