Eks Panglima TNI Ingin Antar BEM UI Lihat Gizi Buruk di Asmat

Selasa, 06 Februari 2018 | 12:44 WIB
Eks Panglima TNI Ingin Antar BEM UI Lihat Gizi Buruk di Asmat
Jenderal (Purn) Moeldoko seusai mengisi sebuah diskusi ‎di kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2017). [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendukung rencana Presiden Joko Widodo untuk memberangkatkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia terjun langsung ke Kabupaten Asmat membantu warga yang mengalami gizi buruk. Moeldoko pun siap antar mereka.

"Oh, nanti saya mengantar mereka (BEM UI) ke sana juga nggak apa-apa," katanya usai menghadiri diskusi bertajuk 'Resiko Politik Menjelang Pemilu' di Graha Bimasena, Jalan Dharmawangsa Raya, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2018).

Moeldoko mengatakan Jokowi tak mempersoalkan sikap kritis BEM UI yang memberin kartu kuning di tengah acara Dies Natalis UI. Namun, dia menyarankan agar mahasiswa tidak hanya melihat hal negatif dari kinerja pemerintah.

"Presiden sangat sadarlah itu, kekritisan dan kenakalan anak-anak, itulah dari dulu ya begitulah mahasiswa, kritis, nggak apa-apa, inilah adalah sebuah proses bagi mereka, yang penting adalah anak-anak kita jangan hanya melihat negatifnya," kata Moeldoko.

Baca Juga: Kaesang Tak Ketinggalan Beri Kartu Kuning, Tebak untuk Siapa?

Mantan Panglima TNI itu mengatakan apa yang dilakukan Zaadit Taqwa tersebut menjadi bagian dari proses kehidupan, termasuk di dalamnya proses bagaimana menjadi seorang pemimpin.

"Jangan hanya pandai melihat orang lain, tapi harus pandai juga melihat dirinya, maksudnya apa? Jangan hanya melihat negatif dong, lihat hal-hal positif yang telah berjalan saat ini, betapa upaya pemerintah telah menanggulangi kemiskinan, pendidikan, dan seterusnya," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan hasil kerja pemerintahan Jokowi sudah tampak di setiap daerah di Indonesia.

"Hasilnya ada nggak? Ada dong hasilnya, masa nggak ada sih, contohnya aja penerbitan sertifikat, wah uda berapa banyak itu, gitu loh. Saya sendiri melihat itu masyarakat yang di daerah itu menangis-nangis kepada presiden mengucapkan terima kasih, karena sudah mendapatkan sertifikat, jadi gitu banyak sekali yang telah dilakukan presiden. Tentu ada yang masih belum optimum ya," lanjutnya.

Moeldoko juga menyambut baik keinginan BEM UI yang ingin ke Asmat dengan biaya sendiri.

Baca Juga: PDIP Tak Bakal 'Serang' Ketua BEM UI yang Acungkan 'Kartu Kuning'

"Bagus dong (kalau tidak mau dibiayai pemerintah ke sana), itu baru namanya top," kata Moeldoko sambil tertawa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI