Banjir di Bidaracina, 6 RT Tenggelam, 330 Orang Mengungsi

Senin, 05 Februari 2018 | 22:29 WIB
Banjir di Bidaracina, 6 RT Tenggelam, 330 Orang Mengungsi
Banjir di Bidaracina memaksa warga untuk keluar rumah, mengungsi di tempat aman yang telah disediakan. [suara.com/ Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banjir merendam pemukiman warga di Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Senin (5/2/2018) malam, sekitar pukul 21.15 WIB. Dilaporkan bahwa air telah mencapai dada orang dewasa, dan menenggelamkan enam RT di wilayah tersebut.

Warga di keenam RT tersebut terpaksa angkat kaki keluar rumah, mengungsi ke tempat aman yang telah disediakan. Mereka berhamburan, panik. Membawa sejumlah perabotan, seperti kasur, televisi, maupun barang elektronik lainnya.

"Dari data sementara ada enam RT yang sudah mengungsi ada 63 kepala keluarga (KK), jumlah jiwa 330 orang," kata Ketua Kampung Siaga Bencana Kelurahan Bidara Cina Yana, di lokasi pengungsian.

Banjir di Bidaracina memaksa warga untuk keluar rumah, mengungsi di tempat aman yang telah disediakan. [suara.com/ Welly Hidayat]

Kondisi tak jauh berbeda juga terjadi di wilayah lain Bidaracina, yakni RT 7, RW 14. Di wilayah tersebut banjir pun kian meninggi, dilaporkan telah mencapai perut orang dewasa.

Warga sekitar pun mulai melakukan evakuasi, menghindari banjir. Di antaranya dengan memindahkan perabotan ke lantai dua rumah.

Namun demikian, warga memilih tetap bertahan di rumah masing-masing, emoh mengungsi ke tempat pengungsian yang disediakan, yakni di Kelurahan Bidaracina dan SDN 05 Pagi Bidaracina.

"Belum mau. Warga masih mau jaga barang perabotan di rumah masing - masing," kata Ketua RW 14 Endang Santoso yang ditemui di lokasi.

Banjir di Bidaracina memaksa warga untuk keluar rumah, mengungsi di tempat aman yang telah disediakan. [suara.com/ Welly Hidayat]

Lebih lanjut Santoso mengatakan bahwa pihaknya tengah berdikusi dengan PLN ihwal pemutusan listrik untuk sebagian pemukiman. Pemutusan terpaksa dilakukan untuk menghindari adanya korsleting listrik.

"Ini masih lagi koordinasi sama PLN, RT mana saja yang mau dipadamkan aliran listrik. Untuk jaga-jaga agar tidak ada korsleting listrik," ujar Endang.

Baca Juga: PSMS Pakai Stadion Manahan Sebagai Kandangnya di Piala Presiden

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI