Suara.com - Polisi masih menunggu hasil pemeriksaan forensik tim dokter Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur terhadap jenazah bayi berinisial WW (1,5 tahun).
Hasil autopsi tersebut dijadikan petunjuk polisi guna menentukan apakah ditemukan tanda kekerasan di tubuh bayi yang meninggal dunia di rumahnya, Jalan Plebesit RT01/04, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Minggu (4/2/2018).
"Jadi untuk kasus ini sudah kami autopsi apakah itu berkaitan dengan penganiayaan atau tidak, atau karena benda tumpul. Peyidik masih bekerja, jadi kita tunggu saja," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Selasa (5/2/2017).
Baca Juga: Ingin Membesarkan Payudara, Bagaimana Caranya?
Argo menyampaikan, polisi telah memeriksa empat saksi termasuk orangtua korban terkait tewasnya bayi tersebut. Namun, Argo tak menjelaskan hasil pemeriksaan para saksi terkait penyelidikan kasus tewasnya WW.
“Kami ambil keterangan dari keluarga dan tetangga, sekitar 4 orang lebih," tukasnya.
Sebelumnya, penyidik Polres Bekasi Kota menerima laporan warga perihal bayi meninggal dunia diduga akibat dianiaya.
"Kami masih menyelidiki dugaan kasus ini. Laporannya sudah kita terima," kata Kapolrestro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto.
Kasus ini dilaporkan setelah warta mencurigai ada indikasi penganiyaan yang menyebabkan WW meninggal dunia.
Baca Juga: Dulu Dibenahi Ahok, Warga Kampung Pulo Kini Mejeng Lihat Banjir
Berdasarkan keterangan warga berinsial ZT (26), dirinya melihat luka sejumlah lebam di jasad korban sebelum disemayamkan.
"Kami curiga dengan kematian korban saat melihat kondisi tubuhnya banyak luka lebam di bagian paha kanan dan kiri, lengan kanan dan kiri, serta wajahnya. Makanya, kami lapor polisi untuk menyelidikinya," katanya.
Bahkan, sejumlah warga menduga pelaku penganiayaan itu adalah ibu korban berinisial SK (27).
Dugaan WW dianiaya itu semakin menguat, saat AI (24) dan istrinya melarang warga untuk melaporkan perihal kematian anaknya ke pihak berwajib.
"Namun, kami ingin kasus ini tetap diselidiki polisi, karena ada dugaan kalau korban meninggal karena dianiaya orang tuanya. Bahkan, tadi juga warga tidak ada yang mau menguburkan korban sebelum kasus ini diselidiki oleh polisi," tuturnya.
Setelah menerima laporan warga, polisi mendatangi rumah korban untuk melakukan olah TKP. Namun, polisi belum bisa menyimpulkan apakah WW merupakan korban penganiyaaan sebelum ada hasil otopsi terhadap korban.