"Tidak semuanya di tengah, sudah ada yang diujung hampir sampai dan ada yang baru masuk. Yang langsung jatuh di posisi tengah, kalau yang lainnya terbawa ke tengah karena jembatan jadi miring ke bawah, " katanya.
Dia menjelaskan, ada 12 orang yang menjadi korban dalam peristiwa putusnya jembatan yang baru selesai dan digunakan warga selama tiga pekan tersebut. Empat di antaranya luka berat, satu korban kritis dan lainnya luka ringan.
"Untuk yang kritis dirawat di RSUD Pagelaran karena luka robek di bagian kepala. Sedangkan belasan korban lainnya mendapat perawatan di puskesmas terdekat," ungkapnya.
Dia berharap Pemkab Cianjur segera memperbaiki jembatan yang putus itu karena merupakan akses utama antar desa untuk warga beraktifitas.
"Kalau bisa kualitasnya ditingkatkan karena melihat kondisinya fisik jembatan meragukan," pintanya.
Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, putusnya jembatan bukan dari segi kualitas yang buruk, namun akibat beban melampaui batas.
Pihaknya akan mendorong rekanan segera memperbaiki jembatan karena masih dalam masa perawatan.
"Setiap jembatan gantung akan dipasangi papan informasi beban maksimal yang dapat dilalui. Jembatan putus karena kelebihan muatan bukan karena kualitasnya jelek. Segera diperbaiki agara dapat kembali digunakan," klaimnya.
Sedangkan untuk korban, Pemkab Cianjur, akan membebaskan biaya perawatan dan penanganan medisnya alias gratis.
Baca Juga: Guru Tewas Dipukul Siswa, Istrinya Sedang Hamil Muda
"Semua biaya perawatan terhadap korban digratiskan, saat ini kami masih menunggu hasil tim di lapangan," tandasnya.