Suara.com - Keluarga Ahmad Budi Cahyono, guru SMA Negeri 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, yang meninggal dunia akibat dianiaya muridnya sendiri berinisial HI, menuntut keadilan.
Adik korban, Siti Choirun Nisak Ashari di Sampang, Jumat (2/1/2p18), meminta polisi agar kasus penganiayaan yang telah menyebabkan kakaknya meninggal dunia diproses hukum seadil-adilnya.
"Harus dihukum seadil-adilnya, kakak saya sudah meninggal dunia akibat kasus penganiayaan itu," ucap Choirun di rumah duka di Dusun Pliyang, Desa Tanggumong, Kecamatan Kota, Sampang, Madura.
Menurut Choirun Nisak, korban saat ini meninggalkan istri bernama Sianit Sinta (22) tengah hamil dalam usia kandungan lima bulan.
"Sekarang istrinya lagi hamil usia kandungan lima bulan, ini kehamilan kedua setelah kandungan pertama sempat gugur dulu sama-sama usia lima bulan," tuturnya.
Ia menceritakan, pihak keluarga mengetahui putra pertama M Satuman Ashari itu dianiaya muridnya, setelah korban sempat muntah setelah bangun tidur.
Kemudian, korban menceritakan semua kejadian penganiayaan itu pada Kamis (1/2) siang, sebelum meninggal.
Kepada Choirun Nisak, korban mengakui bahwa saat mengajar di SMA Negeri I Torjun, Sampang, dirinya dipukul salah seorang muridnya.
"Kami lalu menghubungi teman Mas Budi, dan membenarkan kakak saya telah dianiaya muridnya sendiri," ujar Nisak.
Korban mengaku dipukul muridnya sendiri dan sempat menunjukkan bagian lehernya yang terkena pukulan siswa nakal itu.