Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Jumat (2/2/2018) waktu setempat, melalui telepon membahas situasi di Semenanjung Korea dan pemindahan pangkalan AS di Jepang.
Gedung Putih mengatakan dalam pernyataan bahwa Trump dan Abe membicarakan rencana pemindahan pangkalan Marinir AS di Okinawa yang tertunda dan upaya untuk memperkuat kemampuan pertahanan Jepang, termasuk melalui sistem pertahanan peluru kendali yang diperluas.
Sepanjang 2017, situasi di Semenanjung Korea mudah bergolak karena Korea Utara melakukan uji coba nuklirnya yang keenam, sementara Amerika Serikat menggelar latihan militer besar-besaran dengan Korea Selatan.
Dalam latihan perang itu, AS mengerahkan sekelompok kapal induk, kapal pengebom strategis, kapal selam nuklir serta berbagai aset strategisnya ke kawasan tersebut.
Baca Juga: Trump Ungkap 128 Negara Musuh AS, Termasuk Indonesia
Washington juga memberikan "tekanan maksimum" terhadap Korea Utara, tapi sejauh ini strategi itu belum mencapai tujuan-tujuan yang diharapkannya.
Ri Yong Ho, Menteri Luar Negeri Korut, menuduh AS merongrong proses rekonsiliasi antar-Korea serta memperburuk situasi di Semenanjung Korea. Tudingan itu ia sampaikan pada Rabu (31/1/2018) melalui surat kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres.
"Pihak berwenang AS sedang secara sengaja berusaha memperburuk situasi dengan menempatkan aset-aset strategis, termasuk sekelompok kapal induk penyerang berkekuatan nuklir di sekitar semenanjung Korea pada saat Korea utara dan selatan sedang mencari jalan untuk menjaga perdamaian bersama," kata Ri dalam surat itu. [Antara]