Myanmar dan Bangladesh sepakat pada awal tahun ini untuk menyelesaikan repatriasi sukarela para pengungsi dalam dua tahun. Myanmar mengatakan telah mendirikan dua pusat penerimaan dan sebuah tempat penampungan sementara di dekat perbatasan di negara bagian Rakhine untuk menerima kedatangan pertama.
Human Rights Watch, sebuah organisasi non-pemerintah, mengatakan pada Selasa bahwa Bangladesh harus menangguhkan rencana tersebut sepenuhnya karena hal itu "mengancam keamanan dan kesejahteraan para pengungsi." Rencana tersebut telah memicu kekhawatiran di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh bahwa orang-orang mungkin dipaksa untuk kembali meskipun tidak memiliki jaminan terkait keamanan mereka.