Suara.com - Pertemuan Pemprov DKI Jakarta dengan perwakilan pemilik dan sopir angkutan umum kota trayek Tanah Abang telah mencapai kesepakatan. Abdul Rosyid, salah satu sopir mikrolet M08 Tanah Abang yang ikut dalam pertemuan itu mengaku akan mencoba apa yang telah diputuskan bersama.
"Kami pingin uji coba program Pemda OK Otrip. Kalau misalnya dilihat dari sisi positifnya, kami terusin, kalau banyak negatifnya jangan, karena kan banyak teori, praktek kami coba dulu, sudah itu saja," kata Rosyid di Balai Kota, Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Ada tiga kesepakatan yang dibuat. Pertama soal program OK Otrip. Kedua, tentang jam operasional angkot dan Transjakarta Tanah Abang Explorer.
Jadi nantinya bus Transjakarta Tanah Abang Explorer dan angkot bisa melewati jalan Jati Baru di jam-jam tertentu. Angkot mulai beroperasi mulai pukul 15.00 hingga pukul 08.00 di Jalan Jati Baru Raya. Sementara untuk Transjakarta Tanah Abang Explorer beroperasi pukul 08.00 hingga pukul 15.00.
Baca Juga: KPU Bangka: Partai Idaman Tak Penuhi Syarat untuk Pemilu 2019
Sementara yang ketiga, modal kerja akan ditanggung pemilik kendaraan atau koperasi.
Tak hanya itu, lanjut Rosyid, para sopir mendapat tawaran BPJS dan gaji UMR. Namun hal itu masih menunggu keputusan pemilik angkot.
"BPJS, gaji kita lihat aja nanti. Harga BPJS juga itu hanya sementara nanti kan ada kenaikan. Supir tergantung yang punya, sama sama dua pihak. Sama sama menguntungkan ya bisa berjalan," kata Rosyid.
Rosyid mengatakan pertemuan dengan pihak Pemprov DKI Jakarta memang berlangsung alot.
"Jadi perdebatan memang alot, karena teman juga mengatakan sudah lelah, kita kan ikut teman. Saya kan sebagai koordinator nggak bisa mutuskan sendiri, yang kita wakilin kan tiga trayek," kata dia.
Baca Juga: Conte Tak Ingin Terburu-buru Mainkan Giroud, Kenapa?