Suara.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah mengungkapkan, tersangka kasus dugaan menghalangi penyidikan Fredrich Yunadi sempat menolak ketika berkas perkara dan status tersangkanya dilimpahkan ke tahap dua (penuntutan) oleh KPK.
"FY pada awalnya menolak dilakukan pelimpahan tahap dua," ujar Febri di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2018).
Penolakan tersebut disampaikan Fredrich melalui surat kepada penyidik. Fredrich menolak datang ke kantor KPK untuk menjalani proses pelimpahan.
"Karena FY menolak datang memenuhi panggilan penyidik, maka penyidik dan jaksa penuntut umum mendatangi FY ke rutan untuk dilakukan proses lebih lanjut," tutur Febri.
Baca Juga: LKPP: Sofyan Djalil Minta Tak Ribut Soal e-KTP dengan Kemendagri
Meski awalnya menolak, tapi akhirnya Fredrich mengirim surat untuk menerima pelimpahan berkas dan statusnya tersebut.
Dalam kasus menghalangi penyidikan kasus e-KTP, KPK menetapkan dua tersangka, yakni Fredrich dan dokter RS Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo.
Mereka diduga memanipulasi data medis terdakwa dugaan kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto, agar bisa dirawat untuk menghindari pemeriksaan KPK.
Selain itu, Fredrich juga diduga mengondisikan RS Medika Permata Hijau dengan memesan satu lantai ruang VIP sebelum Setya Novanto kecelakaan menabrak tiang listrik pada 16 November 2017.
Kedua tersangka disangkakan melanggar Pasal 21 UU No 31 Tahun 1999, sebagaimana telah diubah dalam UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP.
Baca Juga: KPK Limpahkan Berkas Fredrich, Empat Hari Jelang Praperadilan