Suara.com - Sejumlah sopir tolak tawaran pemerintah untuk mengganti mobil angkutan yang biasa mereka gunakan dengan kendaraan baru yang pemerintah sediakan.
Simbolon (59) salah seorang sopir angkot trayek 08 menyampaikan jika pemerintah ingin membantu rakyat kecil sebaiknya tidak harus meminta para sopir mengganti mobil mereka dengan yang baru tahun 2018.
Menurutnya jika pemerintah menawarkan mobil baru dengan DP 25 juta, lalu satu bulan menyetor sebesar 4juta selama empat tahun itu akan menambah beban mereka.
“Mobil lama saja dalam satu bulan mampu menghasilkan sebesar 4 juta. Kalau kita hitung-hitungan ngapain ambil mobil baru. Itu sama menggantung diri kita sendiri, sedangkan umur saya saja mungkin tidak sampai empat tahun lagi,”ungkapnya.
Baca Juga: Sandiaga Akui Kebijakan PKL di Tanah Abang Rugikan Sopir Angkot
Selain itu ia mengatakan kenapa tidak mobil lama saja di perbaiki. Jika ada kekurangan seperti ac atau kursi, lebih baik ditambah saja. Menurutnya mobil lama yang mereka gunakan tersebut masih layak dan kondisinya bagus.
Dia menyampaikan jika kendaraan mereka ditawar pemerintah dengan harga yang sangat rendah. Tahun 2013 hingga 2015 itu seharga 25 juta sedang 2015 ketas 35juta.
“Sebelum marak kendaraan online, mobil kami masih sangat berharga. Bisa 70 hingga 80 juta,”pungkasnya.