Selain itu, ada pula sejumlah topik yang tidak dibicarakan Trump pidatonya kepada warga Amerika itu, antara lain mengenai investigasi terhadap tim kampanye Trump dan kemungkinan mereka bekerja sama dengan pihak Rusia yang diduga campur tangan dalam pilpres 2016 AS.
"Selama setahun terakhir kami mencoba memperbaiki hubungan antara warga AS dan pemerintah," kata Trump. "Warga AS patut mendapatkan akuntabilitas dan rasa hormat - dan itulah yang kami berikan."
Mengenai kebijakan luar negeri, Trump mendorong agar Kongres menyetujui proposal untuk memperbarui gudang senjata nuklir AS untuk mencegah serangan potensial terhadap negara mereka.
"Mungkin di masa depan akan ada momen magis dimana semua negara akan bersatu dan menghancurkan senjata-senjata nuklir mereka. Sayangnya, kita belum mencapai momen itu," kata Trump.
Baca Juga: Apakah Perempuan dengan ASA Tinggi Sudah Pasti Autoimun?
"Lihat saja kegilaan rezim Korea Utara untuk melihat ancaman yang dihadapi AS dan sekutu-sekutu kita."
Pemerintah AS dijadwalkan merilis statemen mengenai nuklir pada Jumat nanti. Para ahli mengatakan dibutuhkan hingga USD1,2 triliun untuk meningkatkan kekuatan nuklir AS.
Trump juga mengatakan dia memberikan perintah eksekutif kepada Menteri Pertahanan AS James Mattis untuk "meninjau ulang kebijakan penahanan militer" dan tetap membuka penjara militer kontroversial di Guantanamo Bay.
Sejak dibuka pada 2002, Guantanamo Bay menerima sekitar 800 tahanan militer. Pada masa pemerintahan mantan Presiden Barack Obama, penjara itu direformasi dan tersisa hanya 41 tahanan. Obama ingin menutup penjara itu namun menghadapi sejumlah rintangan dari Kongres.
Mengenai Iran yang sering dikritik oleh pemerintah Trump, Presiden AS itu mengatakan negaranya "mendukung warga Iran yang berjuang untuk kebebasan", mengacu pada sejumlah protes yang dihadapi Iran pada awal tahun ini.
Baca Juga: 7000 Warga Jakarta Padati TIM Saksikan Gerhana Bulan