Fenomena Kapitalisme Berbalut Filantropi di Indonesia

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 30 Januari 2018 | 22:22 WIB
Fenomena Kapitalisme Berbalut Filantropi di Indonesia
Ilustrasi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hasil disertasi Bustam menyebutkan, kapitalisme berlindung di balik tindakan filantropi atau pertukaran sosial.

Hal ini terjadi karena kapitalisme memiliki daya susup yang kuat terhadap isu-isu strategis seperti isu keadilan dan kesetaraan gender, bahkan isu agama.

Sebagai hasil daya susup tersebut, lanjut Busman, ditemukan bahwa kapitalisme dalam batasan umum telah mengalami transformasi rupa dalam bentuk kapitalisme humanis dan kapitalisme spiritual.

Dengan model kapitaslisme humanis, tidak lagi mengacu pada praktik akumulasi modal secara langsung, tetapi akumulasi modal terjadi setelah melalui tahap-tahap penyusupan ke dalam kegiatan filantropi yang berbasis humanistis seperti isu keadailan dan kesetaraan gender.

Baca Juga: Valentine, Band Radja Hadiahkan 'Malaikat Cinta'

"Sementara kapitalisme spiritual mendapatkan keuntungan ganda berupa akumulasi modal material dan non material (spiritual). Melalui kegiatan filantropi ini menjadi pendukung proses legitimasi dan 'trust' guna mempengaruhi pasar utama," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI