Suara.com - Wakil Ketua DPR Fraksi PAN Taufiq Kurniawan memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang menjadi imam salat zuhur di masjid lingkungan Istana Kepresidenan Afghanistan, Senin (29/1/2018).
"Pasti kita sebagai rakyat Indonesia, kita melihat Pak Jokowi sebagai imam salat di Afghanistan, ya kita sangat apresiatif dan kita merasa bangga," kata Taufiq di DPR, Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Kata Taufiq, terlepas dari tanggapan politis sejumlah pihak mengenai hal itu, namun, apa yang dilakukan oleh Jokowi memperlihatkan kepada negara lain, bahwa Indonesia adalah negara yang penduduknya muslim dan relatif aman.
"Sungguh pun ada dinamika politik itu hal biasa. Tetapi pandangan internasional bisa tercerminkan dengan diwakili (Jokowi jadi imam). Situasi yang cukup membuat suasana keumatan itu lebih tenang," ujar Taufiq.
Baca Juga: Jokowi Jadi Imam di Afghanistan, Fahri Komentari Soal Turban
Selain itu, peristiwa tersebut juga menggambarkan bahwa Jokowi tidak hanya mampu berkomunikasi secara verbal dengan negara lain. Namun juga mampu secara simbolik.
"Dia mampu dan bisa menjadi imam pada saat melaksanakan salat fardu di Afganistan yang relatif negaranya masih penuh dengan dinamika dan ketidakstabilan politik," tutur Taufiq.
Taufiq mengaku tidak tahu apakah bacaan salat Jokowi benar atau sebaliknya, sebab ia tidak pernah menjadi makmum Jokowi saat salat. Namun, Taufik tidak mau menyoal hal itu.
"Sejauh apa yang sudah didengar teman-teman, paling tidak sesuai dengan rukun salat," kata Taufiq.
Taufiq juga enggan menilai peristiwa tersebut hanya pencitraan yang dilakukan Jokowi.
Baca Juga: MPR Apresiasi Jokowi Temui Pengungsi Rohingya di Asia Selatan
"Kalau pencitraan atau nggak, itu urusan Allah. Kalau saya nanti menghakimi saya melebihi malaikat Munkar Nakir nanti. Saya manusia biasa. Masalah pencitraan atau tidak, itu urusan Pak Jokowi dan Allah yang tahu. Tapi itu jadi sesuatu yang kita bangggakan," kata Taufiq.