Ratu Online Ikut Demo Driver ke Kantor Menhub

Senin, 29 Januari 2018 | 16:50 WIB
Ratu Online Ikut Demo Driver ke Kantor Menhub
Ketua Ratu Online Community Malinda ikut aksi bersama ratusan supir taksi online di depan Kementerian Perhubungan [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Ratu Online Community Malinda ikut aksi bersama ratusan supir taksi online di depan Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (29/1/2018).

Perempuan berusia 42 tahun itu menolak Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Umum Tidak Dalam Trayek. Dia mendesak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mencabut permen karena memberatkan supir online.

"Dengan hormat pak menhub, saya mewakili driver online, harap dihapus permen 108. Karena sangat memberatkan kami driver online, karena kami menciptakan lapangan sendiri kenapa dipersulit," ujar Malinda kepada Suara.com.

Malinda kemudian menyebutkan empat aturan dalam permen yang ditolak.

Pertama, kewajiban mempunyai SIM A umum, penerapan kuota taksi daring di setiap daerah, setiap pengemudi harus menempelkan stiker di kaca depan, dan batas tarif atas dan bawah

"Ini mobil pribadi. Bayar cicilan susah-susah gampang kerja dari pagi sampai malam untuk bayar cicilan kenapa nggak dari awal Permen 108 ada. Jangan disamakan dong, ini kan mobil pribadi," kata dia.

Malinda mengatakan akan tetap demonstrasi sampai pemerintah mencabut permen.

Malinda dulu pengusaha cuci steam sepeda motor. Setelah dia cerai dengan suami, kemudian beralih menjadi supir taksi online.

"Dulu punya steam motor, lalu saya cerai dengan suami. Karena itu saya gabung ke taksi online, untuk menafkahi diri saya dan keluarga saya," kata Malinda.

Lisa Agatha yang merupakan anggota Ratu Online Community juga protes permen.

"Kami minta permen itu segera dihapus, nggak ada bedanya dong kami dengan angkutan umum kalau pakai stiker, mobil mobil kita, cicilan kami yang bayar. Belum lagi soal perbatasan kuota, kita nggak bisa narik di daerah lain kaya Tangerang, Permen itu sangat membebankan kita," ucap perempuan berusia 37 tahun.
.
Lisa seorang ibu dari dua anak. Dia sudah tiga tahu ditinggal mati suami. Sekarang ini dia menggantungkan hidup dari mencari nafkah lewat taksi online.

"Makanya saya harus menghidupi dua orang anak saya. Makanya di taksi online saya excited, ini membantu sekali," kata Lisa.

Meski diguyur hujan deras, Malinda, Lisa dan ratusan pengemudi lelaki tak menyudahi aksi. Sebagian memakai jas hujan atau berlindung di bawa spanduk. Sebagian lagi berteduh di Kementerian Koordinator Perekonomian.

Sebagian lagi malah berjoget. Lagu Iwan Fals mengiringi.

Beberapa perwakilan aksi tadi diterima Menteri Budi Karya Sumadi. Sekarang pertemuan masih berlangsung di dalam gedung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI