Sang profesor, kata Sandiaga, memberitahu dirinya mengenai becak mampu menjadi alternatif transportasi umum ibu kota yang ramah lingkungan.
"Kemarin ada profesor yang mengatakan sustainable world of transportation nantinya, yaitu transportasi berbasis ramah lingkungan itu salah satunya adalah becak. Ya, tapi bukan becak-becak kayak dulu itu. Listrik di depan, terus mereka memberikan prototipenya. Contohnya termasuk di New York. Becak dianggap bisa menggantikan sepeda motor sehingga ramah lingkungan. Tidak mencemari polusi,” tuturnya.
Namun, ide Sandiaga itu justru menuai cibiran dari banyak pihak, terutama warganet. Menurut mereka, ide Sandiaga itu mubazir dan dikhawatirkan menggerus dana ABPD DKI yang seharusnya bisa dialokasikan untuk program lain.
“Tukang becak sudah pasti lebih berpengalaman daripada si wakil gubernur,” tulis akun Facebook bernama Suherdi Huang.
Baca Juga: Tak Laku, Liverpool Banting Harga Peminjaman Daniel Sturridge
Akun Ryo Inexia secara bercanda mengatakan, pelatihan itu kemungkinan bakal memberikan wawasan kepada penarik becak mengenai sejumlah teknik demonstrasi ala mobil.
“Jadi becak ini bakal diajarin caranya gimana biar ngedrift, cornering, dan sebagainya supaya mampu bersaing dengan angkot dan ojol. Nikmat Sandi mana lagi yang kamu tertawakan.”
Sementara akun Mochamad Rachman memberikan masukan mengenai “cara genjot yang baik dan bagus”.
“Genjot juga ada tekniknya. Pantat digoyang-goyang, kaki digerakkan dengan ritme tertentu. Jalan tanjakan mendorong juga ada tekniknya. Jalan turunan apalagi. Jalan becek, pokoknya salut deh. Amerika dan Uni Eropa saja studi banding ke sini buat belajar.”
Sedangkan akun Anna Raffa mengkhawatirkan, pelatihan seperti itu justru akan membuat dana APBD DKI membengkak.
Baca Juga: Istri Komedian Saleh Ali 'Bajaj Bajuri' Meninggal Dunia
”Segala genjot becak doang pakai pelatihan. Ujung-ujungnya nanti anggarannya membengkak.”