Gara-Gara Gol Bunuh Diri, Bocah SD Lumpuh Dikeroyok Temannya

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 29 Januari 2018 | 06:15 WIB
Gara-Gara Gol Bunuh Diri, Bocah SD Lumpuh Dikeroyok Temannya
Ilustrasi penganiayaan, penyerangan, pemukulan, pengeroyokan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hanya gara-gara mencetak gol bunuh diri saat bermain sepak bola di sekolahnya, seorang siswa SD di Kota Kediri, Jawa Timur, harus masuk rumah sakit karena lumpuh dianiaya teman-temannya.

Siswa berinisial T tersebut mengalami kelumpuhan dan harus intensif dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara.

Bocah berusia 12 tahun itu mengalami gangguan syarat karena kemaluannya ditendang oleh teman-temannya. Selain lumpuh, T juga masih kesulitan berbicara secara normal.

“Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Kamis (18/1). Saat dia dan rekan-rekannya bermain sepak bola di halaman sekolah,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, Sabtu (27/1/2018).

Baca Juga: Uang Palsu Ditemukan Terserak di Jalanan Karanganyar

Ketika bermain sepak bola, T justru mencetak gol ke gawangnya sendiri sehingga rekan-rekannya marah.

Rekan-rekan satu timnya langsung mengeroyok T. Bahkan, ada yang menendang area vital T.

Chevy mengklaim, oleh pihak sekolah, persoalan itu sudah diselesaikan dengan perdamaian antara penganiaya dan korban.

Tapi ternyata, T mengalami luka serius dan mengalami demam saat di rumah. Ia akhirnya dilarikan ke RS Bhayangkara pada Selasa (23/1).

Kondisi kesehatan T ternyata semakin parah, sehingga harus dirawat di ruang ICU RS Bhayangkara per Jumat (26/1).

Baca Juga: Musim Depan, Eden Hazard Diklaim Berseragam Real Madrid

Polresta Kediri juga sudah memeriksa pelaku penganiayaan. Mereka menyertakan orang tua dan psikolog saat pemeriksaan pelaku.

“Pemeriksaan tidak formal, karena masih di bawah umur. Kami memeriksanya di rumah warga. Kami sudah memeriksa 5 saksi yang ikut bermain sepak bola bersama korban,” kata Kasat Reskrim Polresta Kediri Ajun Komisaris Ridwan Sahara.

Setelah insiden itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta pengawasan orang tua, guru, maupun warga terhadap anak ditingkatkan untuk mencegah kenakalan pada anak.

"Ini adalah kasus, namanya ya anak-anak, seperti itu. Yang nanti akan kami tingkatkan untuk pendidikan, pengawasan di luar jam pelajaran, seperti istirahat, pulang sekolah harus diawasi," katanya.

Ia prihatin atas peristiwa pengeroyokan T. Kejadian itu, kata Wali Kota, harus mendapatkan perhatian dari seluruh pihak.

"Anak-anak harus terus diawasi, diarahkan ke hal positif jika ada penyimpangan. Kalau ada sesuatu yang janggal, tidak benar bisa diingatkan," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI