Suara.com - Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Eggi Sudjana hingga kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat, setelah mengalami serangan jantung ringan pada Sabtu (27/1/ 2018).
Menurut Eggi, sebelum menjalani perawatan, mula-mula di bagian dan tenggorokannya terasa panas. Berdasarkan analisis awal, diduga asam lambungnya naik.
"Jadi saya konsultasi kepada Dokter Hariman Siregar, tokoh Malari dulu, dia menyarankan ke sini saja (RS Harapan Kita), biar pasti sakitnya apa," kata Eggi saat ditemui di RS Harapan Kita, Minggu (28/1/2018).
Setelah dirumah sakit, Eggi lantas menjalani pemeriksaan enzim dan darah. Berdasarkan pemeriksaan awal, Eggi divonis mengalami sakit jantung tingkat pertama atau biasa disebut serangan jantung ringan.
"Jadi dengan kondisi itu, saya harus dirawat setidaknya 5 hari dengan terapi pemulihan, mengurangi rasa sakitnya dan segera kembali normal. Kepastiannya adalah serangan jantung ringan atau tingkat pertama," ujar Eggi.
Eggi menerangkan, yang meminta agar dia periksa ke rumah sakit tak lain adalah kerabatnya, Hariman Siregar. Harapan tidak mau terjadi apa-apa terhadap Eggi.
"Bang Hariman itu ngomong, kamu jangan kecolongan kayak Sys NS. Makanya saya ke sini. Yang menarik lagi mengenai Hariman, dia bilang 'mungkin orang lain nggak butuh kau, banyak yang nggak suka kau, tapi keluarga kau banyak yang suka, banyak yang butuh, aku sendiri butuh kamu, jadi cepat ke rumah sakit. Itu yang membuat saya tergerak," kata Eggi.
Eggi mengaku tak memiliki riwayat pentakit jantung. Namun, sejumlah penyakit yang ada padanya sangat beresiko pada serangan jantung.
"Memang beresiko dari sisi penyakit yang selama ini, risikonya ke jantung, ada gulanya tinggi, diabetnya tinggi, kolesterol tinggi juga sudah lama. Terus darah tinggi. Sekarang cuma 139. Itu sudah bagus, berapa bulan terakhir bisa 180," kata Asrini Budiyani, istri Eggi.
Eggi harus menjalani perawatan hingga lima hari ke depan, meskipun kondisinya sudah mulai membaik. Kata dia, rasa panas yang awalnya terasa di dada dan tenggorokan sudah tidak terasa lagi.
"Alhamdulillah gejala awal itu sudah tidak ada. Sudah membaik menurut pikiran saya dan yang saya rasakan. Cuma saya pikir bisa pulang, tapi ternyata ada obat yang harus 5 hari disuntik. Suntiknya di perut, khusus. Namanya untuk pengencer darah," kata Eggi.