Suara.com - Anggota Dewan Penasihat 212 Eggy Sudjana membeberkan alasan ingin membawa pulang pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab ke Indonesia pada 21 Februari mendatang. Salah satunya adalah terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019.
''Keputusan-keputusan politik di 170 kabupaten/kota dan Provinsi itu luas sekali. Sebagai pemilik mayoritas hak suara, massa umat Islam dipimpin pemimpin yang nggak benar," kata Eggy di Masjid Al Itttihad, Tebet, Jakarta Selatam, Sabtu (27/1/2018).
Menurut Eggy, keberadaan Rizieq di Tanah Air sangat diperlukan. Apalagi, ada jutaan orang yang setia mengikuti dan mau mendengar suaranya.
"Setidaknya ada 7,4 juta orang mendengar. Itu yang baru terkoordinasi, bagi yang belum dan dipelosok desa. Nah itulah perlunya Habib Rizieq di sini," ujarnya.
Baca Juga: Klopp Isyaratkan Liverpool Tak Boyong Pemain Lagi Januari Ini
Lebih lanjut kata Eggy, salah satu arahan Rizieq terkait pelaksanaan pesta demokrasi nanti adalah agar tak memilih partai politik yang pernah mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta lalu.
"Itu jelas amanahnya Habib. Asumsi ada yang menyusupi itu sudah terjadi. Seperti di Sumsel terpecah dan di Jawa Timur terpecah. Sehingga itulah perlunya Habib di sini. Kalau di luar negeri malah macam-macam lah," kata Eggy menegaskan.