Suara.com - Partai Golkar menyambut baik hasil survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA yang terbaru. Dimana elektabilitas Golkar berada di urutan kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Dalam proses ini kita bersyukur hasil lembaga survei Golkar saat ini menanjak dengan posisi kedua, karena ini telah melalui hasil pemilu 2014 lalu, 14 koma sekian persen," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (25/1/2018).
Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA elektabilitas Partai Golkar yaitu 15,5 persen. PDI Perjuangan 20,2 persen, Gerindra 11,4 persen, Demokrat 6,2 persen, PKB 6,2 persen, Nasdem 4,2 persen, PKS 3,8 persen, dan PPP 3,5 persen.
Lodwijk mengatakan, target Partai Golkar pada Pemilu 2019 yang akan datang yaitu 20 persen. Sedangkan Pilkada 2018, Golkar menargetkan kemenangan hingga 60 persen.
Baca Juga: Bamsoet Yakin Kasus Korupsi Bakamla Tak Terkait Golkar
Lodwijk membeberkan sejumlah faktor yang membuat elektabilitas Partai Golkar melonjak. Padahal, sebelum digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa, elektabilitas Golkar masih di kisaran 7 persen.
"Ada beberapa faktor, termasuk bagaimana Golkar menyelesaikan masalah sendiri dengan demokratis," tutur Lodwijk.
Selain itu, figur Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga menjadi faktor meningkatnya elektabilitas Partai Berlambang Pohon Beringin.
"Figur Ketua Umum kita, bapak Airlangga, bersih, elegan, berkualitas sangat menentukan. Kemudian program utama Ketua Umum. Dan
kemampuan pak Airlangga menyatukan perbedaan di Golkar sampai akhirnya Menkumham mengesahkan kepengurusan," kata Lodwijk.
Baca Juga: LSI: Pemilih Golkar yang Lari ke PDIP Kini KembalI Lagi