Suara.com - Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto sudah lebih dari 2 bulan berada dalam rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Sejak 20 November 2017 pasca drama tabrak tiang listrik, Novanto tak lagi pernah tinggal serumah dengan istrinya, Deisti Astriani Tagor dan anak-anaknya.
Novanto rindu untuk kembali bersama dengan istri dan anak-anaknya tersebut.
"Kangen lah sama istri, sudah kawin belum? kangen loh," kata Novanto sebelum menjalani sidang lanjutan kasus e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2018).
Mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengatakan dirinya selalu ingin bersama dengan keluarga, seperti yang diinginkan manusia lainnya. Namun, dia sadar situasinya saat ini tidak lagi bisa mengabulkan keinginannya tersebut.
Baca Juga: Namanya Disebut di Kasus Bakamla, Setnov: Jahat Juga Ya Kadang Ya
"Ya idaman kita semua kan bisa bareng, tapi keadaan kita harus sadari semuanya lah," kata Novanto.
Novanto mengatakan rasa kangen terhadap keluarganya sedikit terobati ketika Deisti selalu membawa makanan kepadanya di Rutan KPK. Sebab, di tahanan, dia bersama dengan tahanan lainnya sering makan supermie.
"Ada lah pokoknya, beberapa makanan (yang ditunggu-tunggu dari Bu Deisti)," katanya.
Novanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus e-KTP karena diduga mengintervensi proses e-KTP. Novanto didakwa menerima uang senilai 7,3 juta dolar AS dari proyek dengan total anggaran Rp5,9 triliun tersebut. Uang tersebut diterima Novanyo melalui Irvanto Hendra Pambudi Cahyo dan Oka Masagung.
Baca Juga: Kasus Eks Pengacara Setnov Bisa Disidang Secepatnya