Suara.com - Ruas jalan Cipanas-Warung Banten di Kabupaten Lebak terkena longsor sepanjang 50 meter dengan ketinggian lima meter akibat gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter.
"Beruntung, longsor itu tidak menutupi jalan sehingga arus lalu lintas berjalan lancar," kata Pelaksana Pengelola Jalan dan Jembatan Wilayah Kabupaten Lebak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten Kuncoro di Lebak, Kamis (25/1/2018).
Longsor yang terjadi di ruas jalan Cipanas-Warung Banten itu terdapat dua titik di wilayah lintasan Citorek Kecamatan Cibeber. Dua titik longsor itu dinilai tidak begitu parah dan mengkhawatirkan para pengguna lalu lintas di daerah tersebut.
"Kami akan melaksanakan perbaikan longsor itu sekitar Maret mendatang karena harus dilakukan pelelangan yang melibatkan pihak ketiga," katanya.
Baca Juga: BPBD Sukabumi: 3.669 Rumah Rusak Akibat Gempa Lebak
Jalur lalu lintas Cipanas-Warung Banten sepanjang 80 kilometer kini menjadi jalan alternatif masyarakat yang hendak menuju Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat. Ruas jalan tersebut melintasi kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Selain itu, ruas jalan Cipanas-Warung Banten untuk membuka daerah terisolir di wilayah Kabupaten Lebak.
Saat ini, aktivitas ekonomi masyarakat cukup menggeliat untuk memasarkan hasil produksi pertanian dan perkebunan ke luar daerah.
Mereka mengangkut hasil bumi itu, seperti kelapa, pisang, durian, gabah dan lainnya ke Jakarta, Tangerang, dan Bogor.
"Kami secara rutin melakukan perbaikan jalan, namun jika longsor harus dilakukan pelelangan," katanya.
Baca Juga: Gempa 5.1 SR Kembali Goyang Lebak Banten
Selama ini ruas jalan Cipanas-Warung Banten cukup banyak titik-titik longsor karena lokasinya pegunungan dan perbukitan.