Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengajak publik menolak kebijakan pemerintah puesat, lewat Kementeri Perdagangan, yang akan melakukan impor beras dalam waktu dekat.
"Impor beras harus kita tolak karena terlalu banyak masalah yang tidak transparan di belakang impor beras ini, dimulai dari perencanaannya," kata Fadli di DPR, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Politikus Partai Gerindra ini menilai, impor beras akan menyakiti petani yang dalam waktu dekat akan memasuki masa panen. Jika impor beras dilakukan, maka harga beras petani lokal akan turun.
"Jadi impor beras ini adalah usaha untuk memiskinkan petani yang sudah miskin," ujar Fadli.
Baca Juga: Lolos, Kevin / Marcus Bersiap Hadapi Perang Saudara di Babak Dua
Kebijakan mengimpor beras, lanjut Fadli, bisa saja dilakukan apabila stok beras lokal sudah menipis dan tak cukup lagi untuk persediaan hingga masa panen tiba.
Tapi untuk saat ini, berdasarkan keterangan Kementerian Pertanian, kata Fadli, stok beras masih surplus hingga 300 ribu ton.
"Logika kita mau diputarbalikkan. Dikatakan produksi surplus, tetapi kita impor," tuturnya.
Fadli Zon pun menaruh curiga ada kegiatan yang tidak transparan dari kebijakan tersebut.
"Apakah impor ini dalam rangka untuk mendapatkan rente dari kegiatan impor? Komisi atau keuntungan dan lain-lain? Ini kan berarti menambah penderitaan lagi," kata Fadli.
Baca Juga: LSI Denny JA Sebut Masyarakat Bosan Lihat Wiranto Ikut Pilpres
"Bagaimana bisa kok ada pihak atau oknum atau orang atau kebijakan yang membuat orang lain mendapat untung, sementara petani mendapat kesusahannya," Fadli menambahkan.