Suara.com - Hari ini, Rabu (24/1/2018), Anies Baswedan dan Sandiaga Uno genap 100 hari bekerja sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Keduanya dilantik Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2017 di Istana Negara.
Anies mengatakan 100 hari menjabat bukan jadi tujuan utamanya bekerja untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat.
"Terlalu awal untuk kami merasa berbesar hati, terlalu awal juga mengatakan bahwa banyak masalah. Tetapi kami bersyukur bahwa program-program yang kami rencanakan sudah mulai bisa digulirkan," ujar Anies di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Anies menjelaskan, selama 100 hari menjadi pejabat DKI, fokus pertamanya adalah menyamakan persepsi dengan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Baca Juga: Anggaran Lift Dicoret, Anies: Kami Nggak Butuh Renovasi
"Lalu yang kedua adalah mulai menyiapkan pelaksaan janji-janji kerja, program-program yang sudah dirancang ketika masa kampanye," ujarnya.
"Yang ketiga adalah merespon situasi-situasi dam masalah-masalah yang muncul selama 100 hari ini. Itu tiga hal besar yang kita lakukan selama ini," Anies menambahkan.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini mencontohkan penataan kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, bukan bagian dari janji kampanye yang pernah mereka tawarkan ke warga di Pilkada Jakarta 2017.
"Tetapi dalam perjalanan awal kami, kami menyaksikan ini satu masalah yang perlu ditangani, maka itu (kami) terlibat. Tapi yang lainnya, Alhamdulliah tiga fokus kami jalan," kata dia.
"Pertama adalah lapangan pekerjaaan, yang kedua adalah pendidikan, yang ketiga biaya hidup," lanjutnya.
Baca Juga: 100 Hari Pertama, Mantan Staf Ahok: Anies dan Sandi Masih Utang
Salah satu biaya hidup di Jakarta yang besar menurut Anies adalah memiliki hunian dan transportasi. Untuk itu ia memiliki program unggulan yang sudah mulai berjalan, yakni Ok Otrip dan Rumah DP 0 rupiah.