Suara.com - Mabes TNI membentuk Tim Satuan Khusus Antisiber untuk mengantisipasi ancaman terhadap negara oleh serangan siber. Sebab, sebagaimana diakui Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, bentuk ancaman dari luar saat ini sudah berubah, tidak lagi (berbentuk) serangan pasukan bersenjata.
"Kita telah membentuk unit-unit antisiber yang ada di Mabes TNI. Semuanya dalam rangka antisipasi jika ada ancaman-ancaman tersebut," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, usai menutup rapat pimpinan TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).
Menurut Hadi, ancaman kontemporer atau kekinian adalah ancaman yang bersifat asimetris dan hibrida. Sebab menurutnya, saat ini dunia sudah memasuki revolusi industri 4.0, yang mana semua lini berbasis digital.
"Digital adalah sebagai basis, dan ancaman pun semakin berubah. Ancaman yang paling banyak adalah ancaman menggunakan media sosial. Sehingga TNI harus juga segera mengantisipasi ancaman itu, yaitu yang kami sebut cyber trade," ujar dia.
Hadi menambahkan, TNI sendiri akan segera mentransformasi diri menjadi suatu organisasi yang profesional, modern, tangguh, berjiwa ksatria, militan, dan loyal. Dengan begitu, TNI diharapkan tetap dapat mengatasi dengan cepat segala ancaman pertahanan negara.
Panglima TNI: Bentuk Ancaman Berubah, Terbanyak Melalui Medsos
Rabu, 24 Januari 2018 | 20:55 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Ini Kata Departemen Kehakiman Filipina soal Ancaman Wapres Duterte ke Presiden Marcos
26 November 2024 | 15:41 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI