Penjelasan Jokowi Soal Kendala Penanganan Campak di Asmat

Rabu, 24 Januari 2018 | 12:18 WIB
Penjelasan Jokowi Soal Kendala Penanganan Campak di Asmat
Presiden Jokowi bersama kaum ibu di Papua. [Facebook/ Joko Widodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengerahkan tim ke Asmat, Papua, untuk menangani wabah penyakit campak dan gizi buruk yang menyerang sejumlah anak-anak di sana. Jokowi memerintahkan TNI dan Polri terjun ke Asmat lantaran lokasinya sulit diakses, sebab belum ada jalan beraspal.

"‎Dua, tiga minggu lalu saya sudah perintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk melakukan bantuan dan tim kesehatan menuju ke sana, karena memang lokasinya sangat berat," kata Jokowi sebelum berangkat ke Sri Lanka, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).

Jokowi menuturkan pada September 2017 lalu pemerintah telah mengirim‎ tim dari Kementerian Kesehatan ke Asmat untuk menangani wabah penyakit yang rentan menyerang anak-anak. Namun belum cukup membantu membasmi wabah penyakit di sana. Kendalanya adalah akses menuju ke lokasi, sebab di Asmat itu masyarakatnya tinggal di hutan dan tersebar di banyak titik.

"Jangan membayangkan lokasi itu seperti di Jawa, lokasi di sana adalah hutan belantara, antara kota dan distrik-distrik ini jauh. Kemudian di distrik, di kampung kampung juga tersebar, ada 30 KK, ada 40 KK," ujar dia.

Selain itu, masyarakat di wilayah pedalaman Papua itu memiliki budaya, adat dan tanah ulayat yang kuat dan tidak mudah diubah. Sehingga orang luar kesulitan untuk membantu mengubahnya untuk berpola hidup yang sehat, apalagi untuk di relokasi ke kota agar mudah mengakses rumah sakit, puskesmas.

Hal itu yang dipastikan oleh Jokowi kepada kepala daerah Papua dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/1/2018), malam.

"Mereka mempunyai budaya, adat, tradisi, memiliki hak ulayat yang tidak memungkinkan (untuk dipindah dari lokasi)‎. Tadi malam hanya ingin memastikan apakah memungkinkan mereka ini dalam kelompok besar bisa kita relokasi, ternyata tidak memungkinkan. Karena masalah tradisi, masalah adat, masalah hak ulayat yang tidak mungkin," kata Jokowi.

‎Maka dari itu, untuk menyelesaikan masalah penyakit campak dan gizi buruh yang menyerang anak-anak di pedalaman Papua, solusinya menurut Jokowi adalah yang pertama mempercepat penyelesaikan pembangunan infrastruktur agar masyarakat di sana tidak terisolasi lagi. Kedua, setelah infrastruktur dibangun dan akses sudah terbuka dibangun pertanian. Sebab jika sudah ada pertanian sebagai sumber pangan, mereka tidak berpindah-pindah lagi untuk hidup di dalam hutan Papua tersebut.

"Jadi tadi malam juga setuju harus ada pertanian, sehingga mereka menetap. Kalau sudah menetap ini gampang," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI