Tekan Money Politic, KPK: Tolak Uangnya, Laporkan Orangnya

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 24 Januari 2018 | 01:33 WIB
Tekan Money Politic, KPK: Tolak Uangnya, Laporkan Orangnya
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menekankan siap menangkap kandidat yang maju Pilkada menggunakan praktik politik uang (money politic) untuk mendapatkan dukungan suara.

"Kalau Ada kandidat menawarkan uang dalam pemilihan nanti, tolak uangnya dan laporkan orangnya. Bila menawarkan untuk membeli suara, uang ditolak dan laporkan orang yang menawarkan itu," tegas Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/1/2018).

Menurutnya, saat ini KPK bekerja sama dengan Mabes Polri telah memiliki tim khusus, yakni Satuan Tugas (Satgas) dalam mengawal Pilkada Serentak mulai awal sampai pada sengketa di Mahkamah Agung atau MA tersebar di seluruh Indonesia.

Terkait dengan teknis penanganan politik uang, satgas yang dibentuk dan bertugas di daerah-daerah pelaksanaan Pilkada di seluruh Indonesia. Namun dirinya enggan merinci serta membocorkan dimana personel tersebut ditempatkan.

Baca Juga: Malam Hari, Jokowi Rapat dengan Kepala Daerah di Papua, Ada Apa?

Selain itu, pelaporan politik uang kata alumus Unhas ini, harus disertakan dengan alat bukti kuat seperti foto maupun video sehingga tim yang sudah dibentuk langsung melakukan penindakan menangkap pelakunya, termasuk orang yang menyuruhnya.

Mengenai peta politik di Sulsel diketahui ada empat kandidat yang maju Pemilihan Gubernur termasuk 12 kabupaten kota melaksanakan Pilkada Serentak, pihaknya berharap pilkada di Sulsel berjalan lancar tanpa adanya praktik money politic.

Kendati demikian, berdasarkan hasil penelitian, ternyata orang yang memiliki banyak uang, maka akan paling banyak mendapatkan suara karena bisa membayar suara seperti itu.

"Makin banyak uangnya, kemungkinan menang di Pilkada juga makin besar juga. Kalau bicara kerawanan di Sulsel, semua Pilkada di seluruh Indonesia rawan, kemungkinan memanfatkan uang untuk mendapatkan pemilih. Inilah yang diantisipasi," beber dia.

Pihaknya berharap dengan pertemuan konsolidasi organisasi masyarakat sipil, mengangkat tema penguatan advokasi anti korupsi di sektor sumber daya alam serta pengadaan barang dan jasa pemerintah di Makassar, merupakan salah satu langkah maju dalam upaya pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Anies Berencana Izinkan Becak Beroperasi, Apa Kata Djarot?

"Khusus Pilkada di Sulsel, diharapkan Pilkada bersih, masyarakat memilih calon gubernur yang bagus track record-nya, tidak memiliki catatan-catatan yang buruk apalagi korupsi. Kita berharap bukan hanya di Sulsel, tapi di semua daerah Pilkada bisa lebih baik dari Pemilu lalu," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI