Brimob Penembak Kader Gerindra Disebut Sering Pamer Senjata

Senin, 22 Januari 2018 | 13:52 WIB
Brimob Penembak Kader Gerindra Disebut Sering Pamer Senjata
Brigadir Satu AR sering pamer senjata di akun media sosial. (Twitter Gerindra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Gerindra menyebut polisi dari kesatuan Brimob Brigadir Satu AR sering pamer senjata di akun media sosial. AR menembak kader Gerindra Fernando Alan Joshua Wowor (25) di dekat Lipps Karaoke and Club, Jalan Sukasari 3, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2018).

Dalam akun Twitter resmi Gerindra, @Gerindra menyebutkan polisi Brimob itu mempunyai masalah psikologi. Sebab sering menunjukkan gara memegang senjata.

“Jadi kalau ada oknum anggota Brimob yang menembak orang sampai meninggal dunia hanya karena cekcok soal parkir, dan belakangan diketahui sering pamer senjata api di sosial media, berarti ada yang salah dengan psikologinya. Polri harus berani melakukan evaluasi terkait hal ini,” kicau Gerindra, Senin (22/1/2018).

Gerindra mendesak kepolisian professional mengusut kasus itu. Sementara kader Gerindra diminta tidak terpancing provokasi.

Baca Juga: Ini Penjelasan WIKA soal Ambruknya Box Girder LRT di Kayu Putih

“Kami menghimbau kepada seluruh keluarga besar Partai Gerindra di manapun berada, agar dapat menahan diri, jangan mudah terprovokasi dan tetap solid menjaga barisan,” ketik Gerindra lagi.

Dari keterangan rekan korban bernama, Rio Endika Putra Pradana, peristiwa penembakan tersebut bermula saat mobil yang ditumpangi Fernando sedang diparkir.

“Sabtu dini hari kami mau makan ke Dunkin Donuts. Sesampainya di sana, area parkir restoran itu penuh. Kami diarahkan juru parkir untuk memarkirkan mobil di halaman depan ruko dekat situ. Kebetulan ada yang kosong,” kata Rio melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com

Namun, saat mobil berbelok untuk parkir, mereka dihadang satu laki-laki muda berkendaraan sepeda motor merek BMW berwarna abu-abu.

“Kepala mobil kami baru mau masuk ke area ruko itu. Dia mainkan gas motornya seakan sedang acara konvoi. Setelah itu, dia teriak-teriak sambil ngomong, ‘motor ini harganya sama dengan mobil itu. Kamu yang mundur atau aku yang mundur?" jelasnya.

Baca Juga: Dirut Jakpro Sebut Ambruknya Box Girder LRT Tidak Biasa

Tak mau timbul keributan, Rio menuturkan rekannya bernama Arif turun dari mobil untuk memberikan pengertian kepada si pengendara motor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI