Suara.com - Hubungan Kerajaan Arab Saudi dengan Israel kian bertambah intim. Bahkan, Israel berencana membangun jalur kereta api untuk menghubungkan wilayah kedua negara.
Jalur kereta tersebut, seperti dilansir Middle East Monitor, Sabtu (20/1/2018), akan dibangun untuk keperluan distribusi barang maupun transportasi warga kedua negara.
Sementara laman berita Israel yang berbasis di London, Yedioth Ahronoth, memberitakan dana sebesar 15 miliar Shekel atau setara Rp83 miliar telah disiapkan untuk proyek tersebut.
Baca Juga: Persib Bandung ptimis Raih Kemenangan atas PSMS
Dana itu masuk dalam rancangan anggaran Israel tahun 2019. Namun, besaran anggaran itu sudah dibuat tiga tahun lebih awal, atau pada tahun 2017.
Dulu, tulis Yedioth Ahronoth, negara-negara Teluk menggunakan pelabuhan di Suriah untuk membeli barang dari Israel atau sebaliknya.
Namun kekinian, sejak Suriah dilanda perang melawan gerombolan teroris ISIS, jalur distribusi produk-produk Israel yang akan dijual di Saudi, Irak, dan lainnya—atau sebaliknya—adalah melalui Haifa.
Karenanya, untuk mempermanenkan jalur seperti itu, Israel akan membuat stasiun kereta di kota Bisan yang terhubung dengan rel melintasi Yordania ke Irak, dan Arab Saudi.
Surat kabar tersebut juga melaporkan, Menteri Transportasi Israel Yisrael Katz menyebut stasiun dan rel kereta itu nantinya akan dinamakan "Jalur Perdamaian".
Baca Juga: Bangkit dari Kekalahan Perdana, Man City Lumat Newcastle 3-1
Sementara ini, komisi perkeretaapian Israel sudah membentuk tim ahli untuk membuat perencanaan jalur tersebut. Mereka meyakini, jalur yang akan dibuat itu juga akan menyatukan Timur Tengah dengan Eropa.