Suara.com - Presiden Joko Widodo membeli motor Royal Enfield Bullet 350cc bergaya chopper, Sabtu (30/1/2018). Motor tersebut dibeli setelah dimodifikasi komunitas Chopperland dari bengkel 'Elders Garage'.
Tidak hanya sekadar membeli, Jokowi juga berupaya mendorong produk lokal agar memiliki nilai jual lebih baik.
“Saya membeli produk karya anak-anak bangsa untuk meningkatkan brand value. Bukan kali ini saja saya dorong produk lokal, seperti ‘Sejiwa Kopi’ di Bandung, ‘Toko Kopi Tuku’ di Jakarta dan ‘Aming Coffee’ di Pontianak,” kata Jokowi di Istana Bogor.
Baca Juga: Disebut Gembel, Agnez Monica Pamer Sepatu Rp20 Juta
Kepala Negara juga melihat motor hasil modifikasi Chopperland, yang memiliki peluang ekspor yang cukup baik ke sejumlah negara di Asia Tenggara.
“Saya melihat potensi pasar yang dimiliki tidak hanya di dalam negeri, tapi juga dapat diekspor ke luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina,” tuturnya.
Motor berwarna emas itu telah tiba di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu pagi sekitar pukul 09.50 WIB.
Kedatangan motor tersebut diterima langsung oleh Jokowi pada pukul 10.20 WIB.
“Bagus dan rapi ini motornya,” kata dia saat melihat motor tersebut.
Baca Juga: Chelsea Sukses Bungkam Brighton, Eden Hazard Cetak Dua Gol
Untuk diketahui, mantan Gubernur DKI Jakarta ini kali pertama melihat motor tersebut saat perayaan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2017.
Saat itu, Jokowi sempat mencoba duduk di motor tersebut hingga akhirnya jatuh hati dan langsung memesan.
“Semula harganya Rp150 juta, saya tawar, jadinya Rp140 juta,” ujar dia.
Heret dari Elders Garage mengatakan, motor tersebut dinamakan Chopperland.
“Chopperland ini jadi motor yang pertama, itu yang warna gold, itu motor pertama kami,” kata Heret.
Untuk Elders Garage dan mitranya, Chopperland ini merupakan motor produksi perdana.
“Pada waktu itu, pas acara Sumpah Pemuda, kami bawa ke sini dan Pak Jokowi tertarik. Setelah itu ditanyakan berapa harga jualnya gitu, kami coba kalkulasi pada angka Rp140 juta,” ungkapnya.
Vero, rekan Heret, menduga ketertarikan Jokowi terhadap motor tersebut karena posisi setang yang agak tinggi.
“Chopper itu memang posisi duduknya itu lebih rendah, lebih santai tapi setangnya agak tinggi. Mungkin wajar juga Pak Jokowi tertarik karena melihat posisi duduknya lebih santai aja daripada motor-motor lain,” ujar Vero.
Vero menjelaskan, bahwa motor modifikasi tersebut banyak menggunakan produk lokal, seperti rangka dan jok.
“Rangka dibuat di sini (Jakarta), sementara jok kulit buatan Bandung,” jelasnya.
Bagi Heret dan Vero, pertemuannya dengan Jokowi memberikan sebuah harapan baru karena banyak anak muda yang memiliki ketertarikan kepada motor jenis ini.
Terlebih, dengan adanya apresiasi dari Jokowi, mereka berharap industri kreatif seperti ini akan tumbuh.
“Nah, akhirnya dengan adanya apresiasi ini, muncul harapan-harapan baru buat kami, kalau ternyata pasarnya bisa lebih besar lagi ke depannya. Seperti yang sudah terjadi dengan produk-produk lain ketika Pak Jokowi memberikan apresiasi, hasilnya akan menjadi lebih baik dari sebelumnya,” harapnya, antusias.