Alumni 212 Minta Polri Tak Lagi Periksa Ulama Jelang Pilkada 2018

Sabtu, 20 Januari 2018 | 18:36 WIB
Alumni 212 Minta Polri Tak Lagi Periksa Ulama Jelang Pilkada 2018
Diskusi bertajuk Masih Relevankah Politik Agama, di Resto Kampung Kite, Jalan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2018). [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Presidium Alumni 212, Fahri Lubis, meminta kepada institusi Polri untuk tidak lagi melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap para ulama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2018. Menurutnya, hal tersebut dapat menimbulkan kegaduhan jika tetap dilakukan.

"Tahun politik, jangan ulama dipanggil polisi. Ini akan memanaskan dan membuat kegaduhan," kata Fahri, dalam diskusi bertajuk "Masih Relevankah Politik Agama", di Resto Kampung Kite, Jalan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2018).

Apa yang disampaikan Fahri tersebut merujuk pada upaya kepolisian memeriksa Ustad Zulkifli Muhammad Ali pada Kamis (18/1) lalu. Zulkifli telah ditetapkan sebagai tersangka ujaran kebencian oleh penyidik Polda Metro Jaya.

Langkah tersebut sendiri dinilai Fahri sebagai upaya kriminalisasi terhadap ulama.

"Kita sangat prihatin banyak ulama yang dikriminalisasi," kata Fahri.

Oleh karena itu, Fahri meminta kepada pemerintah supaya dapat melakukan konsolidasi kepada para ulama, agar isu kriminalisasi terhadap ulama dapat terpecahkan.

"Yang bertanggung jawab seharusnya Presiden, sehingga (Presiden) harus melakukan tabayyun kepada para ulama," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI