Suara.com - Wali Kota Bogor yang kembali maju sebagai calon petahana dalam Pilkada 2018, Bima Arya, mengatakan tidak ada permintaan uang atau ”mahar politik” dari partai-partai politik pengusungnya.
Pada kontestasi politik tingkat daerah kali ini, Bima maju bersama eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi Dedie Rachimi.
"Alhamdulillah kami tidak sepeser pun keluarkan mahar politik," kata Bima Arya di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2018).
Baca Juga: Ikut Pilkada Bogor, Bima Arya Yakin Tak Terlibat Korupsi Jambu 2
Keduanya diusung oleh koalisi besar gabungan PAN, Demokrat, Hanura, Golkar, dan Nasdem serta dua partai pendukung, yakni PBB dan Perindo.
Bima menegaskan, dirinya serta partai pengusung telah berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih.
Sebelumnya, Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor Bima Arya-Dedie A Rachimi menyerahkan LHKPN ke KPK.
Pelaporan harta kekayaan tersebut merupakan salah satu syarat untuk mengikuti pilkada.
Bima mengatakan hartanya mencapai Rp5,5 miliar, meningkat dari Rp3,2 miliar tahun 2014.
Baca Juga: Pemain Timnas U-23 Alami Perkembangan Pesat