Redam Situasi 'Panas' Pilkada, Polri Bentuk Satgas Nusantara

Jum'at, 19 Januari 2018 | 18:40 WIB
Redam Situasi 'Panas' Pilkada, Polri Bentuk Satgas Nusantara
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Gedung PTIK, Kemayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/8/2017). (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polri telah membentuk Satuan Tugas Nusantara, untuk mengantisipasi timbulnya kegaduhan di tengah masyarakat selama berlangsungnya Pilkada serentak 2018.

"Satgas Nusantara salah satu tugasnya adalah bersama-sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, untuk mendinginkan suasana," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Polda Metro Jaya, Jumat (19/1/2018).

Setyo tak menampik, seluruh partai politik telah menggerakkan roda organisasi untuk menghadapi Pilkada Serentak.

Baca Juga: Jokowi Beli Sepeda Motor Chopperland Seharga Rp140 Juta

Bahkan, Setyo mengibaratkan kerja partai politik dalam tahapan mencalonkan kandidatnya seperti mesin mobil.

"Semua tahu bahwa bulan Januari ini, ibarat mobil tuh sudah distater, partai-partai sudah menstater mobil untuk memanaskan mesin. Sebentar lagi mesin partai akan berjalan, mereka akan bergerak semua," kata dia.

Maka dari itu, kata dia, Polri bertugas untuk bisa meredam situasi keamanan agar pelaksanaan Pilkada Serentak di 171 daerah bisa berjalan kondusif.

"Nah jangan sampai over, jangan sampai kepanasan, mesinnya terlalu panas, maka perlu ada pendinginan-pendinginan. Kalau di mobil ada radiator, itu untuk mendinginkan mesin," tuturnya.

Satgas Nusantara ini juga akan menggandeng para tokoh dan pemerintah terkait agar bisa menyejukkan apabila situasi politik di daerah memanas.

Baca Juga: Ardina Rasti Nangis Minta Restu Orangtua

"Kami perlu juga tokoh-tokoh masyarakat yang memberikan pernyataan-pernyataan yang menyejukkan, itu kami akan bekerjasama dengan seluruh potensi masyarakat, stakeholder yang terkait," katanya.

Setyo menambahkan, Polri juga telah melakukan pemetaan terhadap beberapa daerah yang dianggap rawan terjadi konflik.

Nantinya, kata dia, Polri akan kembali menganilisis situasi apabila partai-partai politik sudah mencalonkan kandidatnya di Komisi Pemilihan Umum.

"Saat ini masih ada beberapa yang ditenggarai menjadi daerah yang rawan, yakni Kalimatan Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat. Tapi nanti akan dilihat lagi ketika KPU sudah menentukan calon-calon itu," kata Setyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI