Kapolri: Gedung Polda Metro Jaya Gampang Disusupi Teroris

Jum'at, 19 Januari 2018 | 15:15 WIB
Kapolri: Gedung Polda Metro Jaya Gampang Disusupi Teroris
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian setuju membuat satuan tugas terpadu awasi BBM satu harga dan distribusi gas elpiji 3 kilogram, di Mabes Polri, Jumat (5/1/2018). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku kondisi Markas Polda Metro Jaya masih banyak yang harus dibenahi. Salah satu kawasan paling aman di Jakarta ini dinilai mudah disusupi teroris.

Hal itu disampaikan Tito saat meresmikan gedung Promoter (Profesional, Modern, dan Terpercaya) di Polda Metro Jaya, Jumat (19/1/2018).

"Ini sebetulnya belum tuntas, kita melihat di dalam Polda Metro sangat semraut sekali," kata dia.

Tito juga menyoroti soal lahan parkir yang dianggap masih semrawut. Bahkan, Tito menyebut kondisi tersebut bisa memberikan peluang pelaku teror menyusup ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Tito Karnavian: Dunia Politik Banyak Sikut-sikutan

"Parkir juga sangat semrawut sehingga kalaupun ada pelaku teror mungkin meletakan bom di samping gedung Kapolda ini tidak bisa terdeteksi karena susah bisa membedakan antara pengunjung dengan anggota Polri," kata dia.

Untuk itu, kata dia, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis sedang membuat gedung parkir di dekat Balai Pertemuan Polda Metro Jaya. Luas gedung parkir yang kini dalam tahap pembangunan bisa menampung kendaraan sebanyak 2 ribu unit. Adanya lahan parkir tersebut, penjagaan di Polda Metro Jaya juga bisa ditingkatkan.

"Nanti kalau sudah dibangun bisa muat sekitaran 2 ribu. Setelah itu akan ditutup dengan pagar besi mungkin, juga yang masuk bertamu akan meninggalkan Id kecuali anggota sehingga bisa dibedakan yang mana polisi, atau anggota dan mana yang pengunjung dan yang lain," kata dia.

Polda Metro Jaya memang sedang membangun tempat parkir. Namun, pembangunan tempat parkir itu yang sudah berjalan sejak Maret 2016 kini mangkrak. Mandeknya pembangunan tersebut karena masalah anggaran.

Awalnya, pembangunan tempat parkir itu dibiayai melalui dana CSR pengembang proyek reklamasi, namun batal. Kelanjutan proyek tersebut menggunakan dana APBN.

Baca Juga: Tito Karnavian Jadi Guru Besar STIK Bidang Kontra Terorisme

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI