Suara.com - Imam tertinggi umat Katolik Roma sedunia, Paus Fransiskus, melakukan dua hal yang mengagetkan sekaligus unik saat mengunjungi Chile, Kamis (18/1/2019).
Pertama, Sri Paus menikahkan seorang pramugara dengan pramugari pesawat yang ia tumpanginya. Pernikahan itu terjadi di dalam pesawat yang tengah mengudara di antara dua kota Chile.
Kedua, seperti dilansir Daily Express, Paus Fransis menyelamatkan seorang polisi yang terjatuh dari kuda saat mengawal dirinya berpawai di kota Iquique.
Baca Juga: Cerita Dai Bachtiar, Gedung Promoter Awalnya untuk Densus 88
Awalnya, Sri Paus berpawai memberikan salam kepada warga Chile yang memadati Jalan kota itu setelah memimpin misa pagi.
Paus Fransis menumpangi popemobile, yang dikawal oleh pengawal Vatikan maupun aparat kepolisian setempat.
Ketika Sri Paus melambaikan tangan kepada warga, satu perempuan polisi berkuda melintas di dekatnya.
Namun, kuda yang ditunggangi perempuan polisi mendadak melonjak karena kaget mendengar sirine. Alhasil, polisi itu terhempas ke jalanan.
Sopi popemobile berhasil mengendalikan kendaraan Sri Paus agar terhindar dari hempasan tubuh perempuan polisi itu, sehingga tak ada insiden lanjutan.
Baca Juga: Pangeran William Potong Rambut, Apa Kata Pakar?
Sri Paus yang melihat perempuan itu terhempat, segera memerintahkan sopir mobilnya berhenti. Ia lantas turun dan menghampiri perempuan polisi yang cedera akibat terjatuh dari kuda.
Ia terus memegangi polisi itu hingga ambulans datang untuk membawa korban tersebut.
"Bapa Suci memberikan untaian kata-kata yang menenangkan dan menghibur petugas tersebut, sampai mendapat perawatan,” tulis Dailuy Express.
Pernikahan di Pesawat
Sebelumnya, cinta benar-benar "mengudara" saat Paus Fransiskus menikahi dua awak kabin dalam sebuah pernikahan dadakan dalam penerbangan yang membawa paus dan rombongannya di antara dua kota Cile.
Seorang pramugara bernama Carlos Ciuffadri (41) dan istrinya yang merupakan pramugari pesawat itu, Paula Podest (39), meminta Sri Paus memberkati pernikahan mereka.
Carlos menuturkan, ia sudah menikahi Paula pada tahun 2010. Pernikahan mereka sudah tercatat di lembaga negara, tapi belum mendapat pemberkatan di gereja.
Sebab, seperti dilansir The Guardin, upacara pemberkatan pernikahan mereka di gereja Santiago—ibu kota Cile—tak jadi digelar, karena Cile saat itu dilanda bencana gempa dahsyat.
Gereja tempat mereka seharusnya menggelar upacara suci pernikahan, luluh lantak oleh gempa tersebut.
"Aku mengatakan kepada Sri Paus, bahwa kami sudah menikah dan memunyai 2 orang anak. Tapi kami belum diberkati oleh gereja. Jadi aku memintanya memberkati kami. Ternyata, dia malah menawarkan apakah kami ingin menikah untuk gereja juga. Di pesawat itu kami kembali dinikahkan dan diberkati oleh gereja," tutur Carlos bersyukur.
Carlos mengenang, ia dan Paula berjalan menyusuri selasar pesawat tersebut bergandengan tangan seperti layaknya upacara pernikahan.
Ia mengenakan seragam rapi, lengkap dengan lencana penerbangan. Sementara Paula juga memakai seragam.
Tak ada gaun pernikahan.
Sedangkan tamu—rombongan Sri Paus—tetap duduk dan menggunakan ikat pinggang kursi pesawat.
"Biasanya, aku dan Paula menyusuri selasar pesawat itu smebari mendorong troli berisi makanan untuk penumpang. Aku senang, kali ini kami berjalan di tempat yang sama untuk sebuah upacara suci," tuturnya.
Sementara Sri Paus sendiri berterima kasih kepada Carlos dan Paula, karena diminta menikahkan dan memberkati mereka.
"Inilah yang hilang di dunia saat ini, sebuah cinta kasih antarmanusia. Aku senang bisa menjadi saksi sakramen pernikahan ini, karena inilah wujud cinta tanpa pamrih dari manusia. Aku berharap, cinta suci adalah alasan bagi semua manusia menikah," tuturnya.