Carlos mengenang, ia dan Paula berjalan menyusuri selasar pesawat tersebut bergandengan tangan seperti layaknya upacara pernikahan.
Ia mengenakan seragam rapi, lengkap dengan lencana penerbangan. Sementara Paula juga memakai seragam.
Tak ada gaun pernikahan.
Sedangkan tamu—rombongan Sri Paus—tetap duduk dan menggunakan ikat pinggang kursi pesawat.
Baca Juga: Cerita Dai Bachtiar, Gedung Promoter Awalnya untuk Densus 88
"Biasanya, aku dan Paula menyusuri selasar pesawat itu smebari mendorong troli berisi makanan untuk penumpang. Aku senang, kali ini kami berjalan di tempat yang sama untuk sebuah upacara suci," tuturnya.
Sementara Sri Paus sendiri berterima kasih kepada Carlos dan Paula, karena diminta menikahkan dan memberkati mereka.
"Inilah yang hilang di dunia saat ini, sebuah cinta kasih antarmanusia. Aku senang bisa menjadi saksi sakramen pernikahan ini, karena inilah wujud cinta tanpa pamrih dari manusia. Aku berharap, cinta suci adalah alasan bagi semua manusia menikah," tuturnya.