Cerita Dai Bachtiar, Gedung Promoter Awalnya untuk Densus 88

Jum'at, 19 Januari 2018 | 14:48 WIB
Cerita Dai Bachtiar, Gedung Promoter Awalnya untuk Densus 88
Peresmian gedung Promoter di Polda Metro Jaya. [Suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Dai Bachtiar merasa bersyukur gedung Promoter (Profesional, Modern dan Terpercaya) Polda Metro Jaya akhirnya diresmikan.

"Saya sebagai pendahulu merasa bersyukur meneruskan ide senior," kata Bachtiar usai menghadiri peresmian gedung Promoter di Polda Metro Jaya, Jumat (19/1/2018).

Dia pun menceritakan jika pembangunan gedung iu awalanya dilaksanakan pada 3 Desember 2004 ketika almarhum Inspektur Jenderal Firman Gani menjabat Kapolda Metro Jaya.

Gedung tersebut, kata dia awalnya hendak dibangun untuk kantor Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Baca Juga: Tito Sebut Kantor Promoter Polda Tak Kalah dengan Singapura

"Jadi peletakan batu pertama saya Kapolri dan Firman Gani, Kapolda," kata dia.

Bacthiar menyampaikan dana yang diberikan untuk membangun gedung Densus itu mencapai hampir Rp100 miliar. Anggaran untuk pembangunan gedung itu hanya cukup untuk membangun bagian kontruksinya saja.

"(Ada) keterbatasan anggaran ya jadinya begini," kata Bachtiar.

Alasan pembangunan gedung itu mangkrak, karena anggaran Rp1 triliun untuk pembangunan, dibagi-bagi untuk keperluan membangun dua asrama di Markas Korps Brigade Mobil, Kepala Dua, Depok dan Mako Brimob, Jawa Tengah.

"Di zaman saya anggaran pembangunan hanya Rp1 triliun. Dulu sebagian saya bangun asrama Brimob di Jawa Tengah dan Kelapa Dua Depok," kata dia.

Baca Juga: Telan Rp498 Miliar, Gedung Promoter Akhirnya Diresmikan

Karena anggaran tersebut dianggap tak cukup untuk membangun gedung, Firman pernah mengusulkan agar Polri mengajukan dana secara swadaya. Namun, saat itu Bachtiar menolak usulan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI